Singgung Perbedaan Penetapan Tahun Baru Hijriah, Ketum PP Muhammadiyah: Sungguh Malu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (istimewa dok PP Muhammadiyah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027 Haedar Nashir menyinggung soal perbedaan penetapan tahun baru hijriah.

Pemuda Asal Papua Ingin Jadi Guru Demi Selamatkan Kampungnya yang Sudah Tidak Ada Guru

Dalam unggahan pada akun media sosial pribadinya, seharusnya umat Islam sedunia menggunakan Kalender Islam Global Tunggal sebagai bayar utang peradaban.

"Sungguh malu dunia muslim dalam menentukan hari, tanggal, dan tahun baru Hijriyah masih berbeda antar negara maupun di satu negara," kata Haedar Nashir dalam unggahan media sosial pribadinya dikutip Rabu, 10 Juli 2024.

Sutarmidji-Didi Haryono Sowan ke Muhammadiyah, Dapat Masukan Jika Kembali Pimpin Kalbar

"Apalagi menentukannya dengan cara dadakan yang mengandung ketidakpastian," lanjut Haedar.

Ilustrasi kalender

Photo :
  • muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah Menyambut Baik Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia

Ketum PP Muhammadiyah itu menjelaskan, padahal di dunia kalender Masehi telah lama menjadi rujukan pasti umat manusia dunia.

"Sungguh perlu ijtihad dan penafsiran baru atas hadis Nabi soal penentuan bulan baru agar tidak terjebak pada status-quo pemahaman keagamaan yang normatif dan jumud," beber Haedar.

Menurut Haedar, peredaran benda-benda langit itu berada dalam hukum sunnatullah yang pasti dan tidak spekulasi.

Sehingga pihaknya mengajak seluruh umat muslim di dunia menggunakan Kalender Hijrah Global Tunggal (KHGT) untuk meninggalkan ketidakpastian menuju kepastian dalam penentuan hari, bulan, dan tahun hijriah.

Ia menilai langkah ini sebagai bukti umat Islam tinggi kualitas keilmuan dan kemajuan peradabannya.

"Bukankah Allah memerintahkan umat Islam untuk iqra, berpikir, dan menggunakan ilmu pengetahuan agar umat beriman meraih derajat tertinggi. Allah pun menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran dalam beragama," tutup Haedar Nashir.

Melansir dari situs resmi Muhammadiyah, Kalender Islam Global Tunggal atau Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) adalah inisiatif visioner dari Muhammadiyah untuk menciptakan kalender Islam yang seragam di seluruh dunia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Photo :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) merupakan versi paling mutakhir dari upaya umat Islam sedunia untuk menyatukan penanggalan mereka.

Parameter KHGT ini mengadopsi parameter yang disepakati dalam Kongres Internasional Penyatuan Kalender Hijriah (Uluslararasi Hijrî Takvim Birliği Kongresi) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki pada 28-30 Mei 2016.

Parameter KHGT Istanbul 2016 ini meliputi:

  1. seluruh muka bumi adalah satu matkak
  2. bulan baru dimulai apabila terjadi imkanur rukyat atau mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal dengan ketinggian 5° dan elongasi 8° (IR 5+8) di suatu tempat mana pun di muka bumi sebelum pukul 00:00 UTC (GMT); dan
  3. walaupun IR 5+8 terjadi setelah lewat pukul 00:00 UTC (GMT), bulan baru juga tetap dapat dimulai pada hari itu dengan ketentuan (a) IR 5+8 tersebut mencapai daratan benua Amerika, dan (b) ijtimak di zona waktu timur bumi terjadi sebelum fajar

Sebagai informasi, Muhammadiyah dan Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tahun baru hijriah 1 Muharam 1446 H jatuh pada Minggu 7 Juli 2024.

Sedangkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan 1 Muharam 1446 H jatuh pada Senin 8 Juli 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya