Cegah Longsor, BNPB: Tambang Ilegal Harus Ditertibkan!
- ANTARA
Jakarta - Berkaca dari bencana longsor besar di penambangan emas tanpa izin di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang menewaskan puluhan orang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) minta tambang ilegal ditindak.
"Mari kita kurangi atau bisa hentikan pola-pola penambangan yang mungkin kita tidak bicara legal atau ilegal, itu karena ranahnya mungkin aparat penegak hukum, ranahnya ke Pemerintah Daerah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pada Selasa, 9 Juli 2024.
Menurutnya, apa yang ada di sana berbahaya bagi pekerja hingga masyarakat sekitar. Adapun, dia menjelaskan kalau hal semacam ini bukan pertama kali terjadi.
Dirinya mencontohkan hal serupa pernah terjadi di kaki Gunung Botak, Pulau Buru dan di kawasan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat. Meski begitu, dia meminta masyarakat kesadarannya juga ditingkatkan guna mencegah kerusakan alam. Kata dia, jangan sampai ada nyawa melayang lagi gegara aktivitas tambang ilegal semacam ini.
"Harus berapa nyawa lagi yang harus melayang sebelum kita benar-benar bisa menegakkan aturan?,” kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas akibat longsor besar yang meratakan lubang penambangan emas tanpa izin (peti) di Desa Tulabolo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Minggu, 7 Juli 2024. Adapun, korban tewas mencapai 20 orang dan 51 orang masih hilang, berdasarkan data yang dimutakhirkan pada Selasa, 9 Juli.
Sesuai data Posko Poduwoma Kecamatan Suwawa Timur, sebanyak 46 orang selamat dari longsor maut tersebut. Pada Selasa, Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin mengunjungi posko.
"Semoga upaya evakuasi hari ini berjalan lancar. Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Gorontalo, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata Salahuddin.