Khofifah Ikut Senang Rektor Unair dan Dekan FK Prof Bus Berdamai

Khofifah Indar Parawansa di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Juni 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Surabaya – Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Khofifah Indar Parawansa, ikut senang polemik pemecatan Prof Budi Santoso atau Prof Bus dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair berakhir damai.

Khofifah Dinilai Banyak Berikan Kemajuan Bagi Jatim, Termasuk Pengembangan Ponpes

Kegembiraan itu diungkapkan Khofifah di akun Instagramnya, @khofifah.ip, pada Selasa, 9 Juli 2024. Dalam postingannya, Khofifah mengunggah momen Rektor Unair Prof M Nasih dan Prof Bus berjabat tangan sambil saling merangkul bahu. 

"Alhamdulillah, Prof Nasih dan Prof Bus sudah berangkulan. Terima kasih ya Allah. Engkau memberikan siraman kedamaian dan ketentraman bagi kami semua terutama keluarga besar Universitas Airlangga," tulis Khofifah di akun Instagramnya.

Pakar: Susah untuk Risma Menyodok Elektabilitas agar Bisa Menyaingi Khofifah

Baru tiga jam diunggah, postingan Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu langsung disukai 22.178 akun. "Alhamdulillah, bersatu Airlangga untuk kebanggaan Indonesia," tulis akun @novaharyanto di kolom komentar.

Postingan Khofifah Indar Parawansa soal perdamaian Prof Nasih dan Prof Bus usai polemik pemecatan Dekan FK Unair. (Foto: Instagram Khofifah Indar Parawansa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Maju Pilkada Kalbar, Ria Norsan: Bayangkan Bapaknya Mengabdi di Golkar 30 Tahun, Dipecat Anaknya

"BarakallahUnair adhem. Mugi dados inspirasi hebat kagem warga Jawa Timur (Barakallah. Unair sejuk. Semoga jadi inspirasi yang hebat buat warga Jawa Timur)," tulis akun @basukibiru.

Diberitakan sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Mohammad Nasih mencabut keputusan dirinya memberhentikan Prof Budi Santoso atau Prof Bus sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK). Prof Bus kini kembali ke posisinya semula.

Nasih mengaku memutuskan untuk mengembalikan jabatan tersebut setelah menerima surat keberatan dan permohonan klarifikasi dari Prof Bus. "Intinya kami sudah paham apa yang disampaikan oleh Prof Bus," katanya saat konferensi pers di Kampus  Unair Surabaya, Selasa, 9 Juli 2024.

Setelah membaca surat Prof Bus dan bersandar pada pertimbangan yang matang, akhirnya diputuskan Prof Bus diangkat kembali menjadi Dekan FK. "Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat,” ujar Nasih.

Nasih masih tak bersedia menjalankan keputusan awal pemecatan Prof Bus, termasuk apakah itu karena penolakan Prof Bus atas program impor dokter asing. Menurut Nasih, soal itu sudah berlalu. "Itu masa lalu, sekarang kita fokus ke depan untuk Unair," tandas Nasih.

Saat menyampaikan keterangan, Prof Bus juga hadir bersama Nasih. Prof Bus menyampaikan permintaan maaf kepada Nasih selaku Rektor Unair. Namun, ia tak menjelaskan apa alasan permintaan Maafnya. 

“Alhamdulillah, semua sudah berakhir. Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf kepada Bapak Rektor,” kata Prof Bus.

Prof Bus sebelumnya dipecat dari posisinya sebagai Dekan FK Unair. Muncul isu, ia diberhentikan secara mendadak karena menyuarakan penolakan pada program impor dokter asing oleh Kemenkes RI.

Sikap Prof Bus tersebut memantik puluhan guru besar dan sivitas akademika FK Unair melancarkan aksi protes beberapa waktu lalu. Mereka mendukung Prof Bus dan meminta Rektor Unair mengembalikan jabatan Prof Bus sebagai Dekan FK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya