Sannipata Nusantara Waisak Dinilai jadi Forum yang Tepat untuk Mengikat Keberagaman
- istimewa
Tangerang – Forum Sannipata Nusantara Waisak 2024 dinilai strategis untuk bisa perkuat kesadaran umat Buddha dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa RI. Sebab, negara RI terdiri dar beragam kekayaan budaya, suku bangsa, hingga adat istiadat.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki saat acara Sannipata Nusantara Waisak 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, Sabtu, 6 Juli 2024. Dia menuturkan Sannipata Nusantara juga efektif bisa mempertemukan seluruh elemen umat Buddha di Tanah Air Indonesia dengan satu tujuan mulia.
“Sannipata Nusantara bermanfaat untuk menggugah kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa melalui kesadaran akan keberagaman. Karena seperti kita ketahui Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, dan agama yang berbeda-beda yang harus dimaknai sebagai kekayaan keragaman,” kata Saiful, dalam keterangannya dikutip pada Minggu, 7 Juli 2024.
Saiful menuturkan, dalam agama Buddha, umat memiliki tata cara ritual, upacara, dan tradisi yang beragam. Namun, ia menekankan, keragaman tersebut punya tujuan sama yaitu meluhurkan ajaran Buddha yaitu 'tidak berbuat jahat, senantiasa menambah kebajikan, serta menyucikan hati dan pikiran sebagai bhakti dan puja kepada Tuhan Yang Maha Esa'.
"Sannipata menjadi sarana tepat untuk mengikat kesamaan tujuan tersebut," jelas Saiful.
Sementara, Bhante Pannavaro Mahathera yang hadir di forum tersebut juga menyampaikan pesan perdamaian kepada umat Buddha. Dia menuturkan, keragaman dan perbedaan yang dimiliki bangsa RI merupakan sebuah kenyataan dan kewajaran.
Dia mengingatkan agar perbedaan mesti menjadi kekuatan yang perlu terus dijaga bersama sampai kapan pun. Sebab, ia bilang tak mungkin menghindar dari perbedaan.
“Untuk itu keberagaman ini harus dijaga dengan baik. Jika tidak, maka akan menyebabkan kehancuran. Dan yang lebih penting untuk menjaga persatuan bangsa itu butuh ketulusan hati untuk menerima perbedaan dan keberagaman,” tutur Bhante.
Lebih lanjut, dia mengatakan masyarakat RI perlu bersyukur karena memiliki semboyan bangsa yang kuat yakni Bhinneka Tunggal Ika. Bhante menyebut semboyan itu yang terbukti mampu mengikat kuat persatuan bangsa hingga sekarang.
Dia pun bangga semboyan yang ditulis oleh Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma itu turut diapresiasi dunia seperti yang pernah diutarakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. “Untuk itu perbedaan harus dijaga karena bisa menciptakan keharmonisan dan kekuatan yang dahsyat untuk kebangsaan,” ujarnya.
Adapun Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi menambahkan, Sannipata Nusantara Waisak digelar sebagai bagian memperingati Hari Raya Waisak 2568 B.E. Dalam forum akbar itu, diusung tema 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia' dengan dihadiri sekitar 5.000 umat dari berbagai elemen Buddha dari Tanah Air.
Kemudian, ada sejumlah anggota DPR, anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) dan para pimpinan di Kemenag turut menghadiri forum kegiatan tersebut.
Bagi Supriyadi, kegiatan Sannipata Nusantara Waisak juga punya makna pertemuan agung umat Buddha di Tanah Air atas dasar kesadaran dari kondisi-kondisi yang baik. Kata dia, forum itu juga diharapkan bisa jadi sarana meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur ajaran Buddha.
"Serta memperteguh sikap, perilaku dan cara pandang kehidupan beragama yang lebih moderat,” tuturnya.