Pemimpin Ideal Menurut Tradisi Bali? Begini Kata Koordinator Stafsus Presiden

Koordinator Stafsus Presiden Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (kiri)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

VIVA – Pemimpin ideal menurut tradisi di Bali adalah pemimpin yang nyastra. Pemimpin yang menjadikan sastra sebagai tongkat penuntun. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana yang juga sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Sabtu, 6 Juli 2024.

Prabowo: Kalau Anak Buah Lapar, Pemimpin Harus Merasakan Lapar Juga

Kekayaan nilai dan ajaran kepemimpinan Bali identik dengan sumber-sumber sastra sebagai pedoman dalam mengatur kerajaan. Sehingga sastra sebagai sumber referensi punya nilai dan ajaran kepemimpinan yang bisa digali, dikaji dan diadaptasi dengan konteks kekinian.

"Di tahun politik ini, proses demokrasi diharapkan menghasilkan pemimpin yang bukan hanya dipercaya rakyat tapi juga pemimpin yang mampu menjalankan pemerintahan dengan baik," jelas Ari Dwipayana dalam konferensi pers Sastra Saraswati Sawana 2024, di Puri Kauhan Ubud, Sabtu, 6 Juli 2024.

Prabowo: Kita Perlu Pemimpin yang Tak Caci Maki, Arif dan Bijaksana

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (kiri)

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana menjelaskan, tema yang diangkat dalam Sastra Saraswati Sawana keempat tahun ini terhubung dengan estafet kepemimpinan nasional melalui Pilpres dan Pilkada Serentak 2024.

Gus Maksum Sebut Wahono-Nurul Representasi Pemimpin Profesional, Layak Pimpin Bojonegoro

"Tema yang diusung yakni, Niti Raja Sasana, Tongkat Sastra Kepemimpinan Negeri. Tahun 2024, Indonesia menyelenggarakan karya agung terbesar di dunia, yakni pemilu serentak," kata Ari Dwipayana,

Kekayaan nilai dan ajaran kepemimpinan Bali identik dengan sumber-sumber sastra sebagai pedoman dalam mengatur kerajaan. Sehingga sastra sebagai sumber referensi punya nilai dan ajaran kepemimpinan yang bisa digali, dikaji dan diadaptasi dengan konteks kekinian.

Puri Kauhan Ubud yang menjadi salah satu simbol pusat kebudayaan Bali juga menyimpan sejumlah karya sastra yang ditulis menggunakan daun lontar. Salah manuskrip yang paling tua adalah Arthaveda atau Arthasastra.

Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 merupakan bagian dari upaya untuk menggali nilai-nilai yang banyak ditemukan dalam manuskrip kuno di Bali, Puri Kauhan Ubud

"Di tahun politik ini, proses demokrasi diharapkan menghasilkan pemimpin yang bukan hanya dipercaya rakyat tapi juga pemimpin yang mampu menjalankan pemerintahan dengan baik," jelasnya.

Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 akan digelar mulai 20-23 Juli 2024. Pembukaan akan dihadiri oleh Menkopolhukam, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.

Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di antaranya kompetisi film animasi, sharing session menghadirkan aktivis Sungai Watch Gary Bencheghib dan Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik.

Puri Kauhan Ubud sendiri merupakan heritage yang berlokasi di jantung wisata Ubud. Puri yang berdiri sejak abad 19 itu menjadi bagian perjalanan sejarah Bali dan Indonesia.

Di dalam Puri Kauhan tersimpan catatan sejarah, sastra Bali dan kisah budaya yang tertulis dalam manuskrip kuno daun pohon kelapa dan lontar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya