SYL Ungkap Sederet Prestasi Sebelum Jadi Menteri Pertanian

Sidang Tuntutan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Mantan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi. Nota pembelaan itu dibacakan langsung SYL di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Jumat, 5 Juli 2024.

Dituntut 12 Tahun Penjara, SYL: Saya Berserah Diri pada Allah, tapi Saya Merasa Didzalimi

SYL turut membeberkan sejumlah prestasi yang pernah diraih sebelum akhirnya menjadi Menteri Pertanian RI. Ia menyebut karir tersebut telah diembannya selama 44 tahun menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan birokrat karier.

SYL menjelaskan bahwa dirinya pernah bertugas sebagai lurah, camat, bupati, wakil gubernur, gubernur hingga dipercaya sebagai menteri.

SYL Minta Majelis Hakim Jatuhkan Putusan Bebas

Saat itu, kata SYL, ketika dirinya menjabat sebagai Lurah Karabasse, dia pernah menerima penghargaan lomba desa se-Provinsi Sulawesi Selatan. Kemudian, pada saat menjadi camat Bontonompo, SYL meraih predikat Camat Teladan se-Sulsel pada 1984 lalu.

Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat, 28 Juni 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Bacakan Pledoi, SYL: Saya Yakin Ada Cahaya Keadilan Lewat Putusan Hakim

SYL juga mengakui bahwa dirinya pernah mendapat kesempatan menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara bersama camat-camat teladan se-Indonesia. ”Saat itu, saya merupakan camat termuda di Indonesia,” ujar SYL di ruang sidang, Jumat 5 Juli 2024.

SYL mengatakan bahwa ketika dirinya menjabat sebagai Bupati Gowa, pernah mendapatkan Anugerah Upakarti bidang pertanian dari Presiden RI pada 1997. Ia juga pernah mendapat Anugerah Manggala Karya Kencana serta penghargaan Bakti Koperasi dan Pengusaha Kecil dari Menteri Koperasi dan UKM.

Kemudian, SYL mengaku pernah berhasil meraih 226 penghargaan. Di antaranya, Bintang Mahaputra Utama Bidang Pertanian (2011), Tanda Kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha (2014), Provinsi Terbaik dalam pelayanan publik dari Ombudsman (2015) dan Satya Lencana Pembangunan Pertanian atas Peningkatan Produksi Beras (2008 dan 2009) ketika menjadi Gubernur Sulawesi Selatan.

SYL juga pernah mendapat penghargaan dalam ‘leadership award’ dari Menteri Dalam Negeri (2018). Pria yang mendapat gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Hasanuddin (Unhas) itu juga pernah menyabet penghargaan Bintang Astha Barata Madya Utama Pamong Praja dari Institut Pemerintahan dalam Negeri/IPDN (2018). 

Kemudian ketika SYL menjabat sebagai Menteri Pertanian RI, dia pernah meraih 71 penghargaan. Di antaranya, penghargaan dari Menko bidang Perekonomian tentang Pencapaian Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Pertanian (2022). Kemudian menjadi Tokoh Inspiratif Pertanian Indonesia (2023).  Tak hanya itu, selama memimpin Kementan, SYL juga mendapatkan penghargaan dari KPK. 

Di antaranya, Penghargaan Antigratifikasi Terbaik (2018-2019) dan Penghargaan Pengelolaan LHKPN Terbaik (2019). KPK juga memberikan apresiasi kepada Kementan karena berhasil menerapkan program wilayah bebas korupsi di beberapa unit kerja Kementan di seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya