PKS dan PPP Berkoalisi tapi Tunggu Survei Siapa yang Maju di Pilkada Garut
- VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)
Garut – Partai Persatuan Pembangunan atau PPP dan Partai Keadilan Sejahtera, PKS, akhirinya menemukan kata sepakat untuk berkoalisi di Pilkada 2024. Koalisi kedua partai untuk mengusung calon Bupati dan calon Wakil Bupati di Pilkada Kabupaten Garut Jawa Barat 2024.
Dalam koalisi tersebut secara resmi dilakukan penandatanganan nota kesepakatan yang ditandatangani Ketua DPD PKS Helmi Budiman, dan Ketua DPC PPP Yudi Nugraha Lasminingrat, serta sekretaris kedua partai tersebut.
"PKS dan PPP memang memiliki kesamaan pandangan terkait Pilbup Garut 2024," ujar Helmi Budiman.
Helmi mengatakan, meskipun sepakat untuk berkoalisi, PKS dan PPP masih menunggu hasil survei untuk menentukan siapa yang akan diusung pada Pilkada Garut 2024. Adapun dirinya maupun Yudi merupakan kader partai yang sudah mendapat mandat untuk menjadi kepala daerah di Kabupaten Garut.
"Nah untuk calon bupati dan wakil bupati yang diusung, akan dibicarakan di kemudian harus atas dasar survei. popularitas, kemudian elektabilitas dan tingkat penerimaan masyarakat," ujarnya.
Sementara Ketua DPC PPP Garut, Yudi Nugraha Lasminingrat mengatakan, bahwa dengan koalisi tersebut pihaknya siap memenangkan Pilkada Garut. PPP dan PKS memiliki kesamaan frekuensi untuk bisa membangun Kabupaten Garut yang lebih baik lagi dan maslahat bagi masyarakat Garut.
"Saya harap dengan kesepakatan ini bisa menang di Pilbup Garut, demi kemaslahatan masyarakat," katanya.
Koalisi antara PKS dan PPP di Garut ini sendiri, merupakan cinta lama bersemi kembali. PKS dan PPP terakhir kali berkoalisi di tahun 2008. Saat itu, PPP mengusung Aceng Wahdan (Alm) sebagai calon bupati Garut, didampingi oleh Helmi Budiman sebagai wakilnya dari PKS.
PKS memiliki 7 kursi usai mendapatkan 186.219 suara di Pemilu 2024. Sementara PPP, juga memiliki 7 kursi di DPRD Garut, namun menang lebih banyak raihan suara atas PKS yakni sebanyak 190.968.