Sederet Fakta Tragis Wanita di Luwu yang Tewas Ditelan Ular Piton 8 Meter
- VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Luwu - Sunggung tragis nasib wanita bernama Siriati di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Wanita 30 tahun itu tewas usai ditelan mentah-mentah ular piton sepanjang 8 meter.
Ada beberapa fakta dari insiden tragis tersebut. Dari informasi, insiden itu terjadi saat korban melintasi area hutan Desa Siteba, Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.
Siriati melintasi hutan pada Selasa pagi, 2 Juli 2024. Wilayah yang dilintasi korban itu kebetulan merupakan sarang ular lantaran ada hutan kecil serta kebun cengkih.
Ukuran panjang ular piton yang memangsa juga tergolong besar karena biasanya hanya 4 meter.
"Ularnya yang dilihat kemarin memang panjang sekitar 8 meter biasanya cuma 4 meter. Ibu ini memang sering melintas di daerah pegunungan itu dan dekat sarangnya ular. Karena di situ ada hutan kecil sama kebun cengkeh juga," kata Sekretaris Desa Siteba, Iyang, saat dikonfirmasi pada Kamis, 4 Juli 2024.
Iyang menuturkan, korban diserang ular piton 8 meter saat berjalan kaki seorang diri melintasi area hutan di Dusun Balatana. Saat itu, Siriati tengah perjalanan untuk membeli obat buat anaknya yang sedang sakit.
Dia mengatakan dari keterangan keluarganya, korban tujuannya mau minta bantuan saudaranya untuk membelikan obat anaknya.
"Karena rumah saudaranya jauh, korban harus berjalan kaki melewati hutan. Setelah tidak kembali, keluarga mulai mencari," ujar Iyang.
Lebih lanjut, dia mengungkap, pertama kali jasad korban ditemukan oleh sang suami sendiri. Saat itu, sang suami melihat jasad istrinya tengah ditelan ular besar tersebut.
Dia pun minta bantuan kepada warga untuk kemudian memotong kepala serta membelah perut ular itu.
"Akhirnya warga bersama pemerintah desa dan Babinsa memotong kepala dan membelah ular tersebut dan menemukan jasad korban di dalam perut ular dalam kondisi sudah meninggal dunia," kata Iyang.
Iyang mengingatkan warga agar lebih berhati-hati saat keluar rumah dan melintas di wilayah perkebunan serta hutan. Meskipun jalur itu sudah sering dilewati warga.
Selain rute menuju ke kebun, jalur itu juga jadi lokasi bagi warga untuk beternak. Ia mengimbau agar warga terus berhati-hati dan menyarankan agar tak sendiri.
"Kami sudah imbau warga supaya tidak sendiri kalau mau masuk hutan atau kebun. Kami juga minta kepada warga untuk selalu waspada," ujar Iyang.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, ular piton itu sudah sering keluar dari sarangnya di hutan pada musim tertentu. Hewan melata itu beranjak meninggalkan habitat sarangnya saat hendak cari makan.Sebelumnya, warga sudah banyak yang mengeluh tiba-tiba banyak kehilangan hewan ternaknya. Lalu, parahnya kali ini korban yang dimangsa adalah manusia.