Peminat Capim dan Dewas Sepi, Nurul Ghufron Yakin KPK Masih Diharapkan Rakyat

Sidang Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron masih meyakini bahwa masyarakat atau putra-putra terbaik Indonesia akan mendaftarkan diri menjadi calon Pimpinan dan Dewas KPK. Ia menjelaskan hal itu merespon karena sepinya peminat Capim dan Dewas KPK.

KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

Kabar terakhirnya, baru 26 orang pendaftar yang mencalonkan diri. Sedangkan, pendaftaran akan ditutup pada 15 Juli 2024 mendatang.

"Saya tentu masih optimis masyarakat percaya dan berharap putra-putra terbaik bangsa Indonesia akan mencalonkan diri sebagai Pimpinan KPK," ujar Nurul Ghufron kepada wartawan Kamis, 4 Juli 2024.

KPK Sebut Kerugian Negara Dugaan Kasus Korupsi di PT PP Mencapai Rp80 M

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • KPK.go.id

Ghufron menjelaskan bahwa tahun 2019 kemarin, pada saat waktu pendaftaran Capim dan Dewas KPK ditutup pun memang masih sepi pendaftar. Walhasil, pendaftaran diperpanjang selama dua pekan. Sehingga, kata dia, pada akhirnya perpanjangan waktu itulah yang bisa menghasilkan pendaftar lainnya. 

Respon Ketua KPK Soal Prabowo Bakal Maafkan Koruptor Jika Kembalikan Uang Korupsi

"Pengalaman saya di 2019, itu sekitar Mei sudah diumumkan pada saat sampai akhir masih sepi, bahkan ada perpanjangan sekitar dua minggu pada saat itu. Tetapi alhasil, setelah perpanjangan kalau enggak salah terkumpul mendaftar Capim pada saat itu sekitar 440, kemudian diseleksi secara administrasi masuk sekitar 300-an," ucap dia.

Maka itu, Ghufron masih berkeyakinan bahwa masyarakat masih percaya kepada lembaga antirasuah untuk mendaftarkan diri. Walaupun, saat ini indeks kepercayaan untuk KPK menurun.

"Kami yakin KPK walaupun di titik teman-teman rasakan, di titik nadir, titik terendah kepercayaan atau kewibawaan dan reputasinya, tapi kami yakin KPK sesungguhnya masih dipercaya dan diharapkan," kata Ghufton.

Alasannya, kata dia, KPK telah menerima aduan dari masyarakat terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi hampir 6.000 lebih.

"Karena buktinya apa? Dua tahun ini kami mendapatkan laporan dari masyarakat atas dugaan tipikor, dari tahun-tahun sebelumnya itu tahun 2024 per Juni ini sudah melebihi setahun kemarin, sudah 6.000-an lebih. Padahal tahun kemarin sampai Desember itu 6.600, sekarang di bulan Juli saja itu sudah sekitar 6.000-an," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029, Yusuf Ateh mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi. Sebab, sejauh ini jumlah pendafar masih minim yakni hanya 26 orang.

"Tanggal 8 (Juli 2024) akan kami evaluasi. Maksudnya dilihat laporannya," kata Ateh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 1 Juli 2024.

Soal hal apa yang akan dievaluasi, Ateh menyatakan akan melihat dulu seperti apa hasil laporan pendaftarannya nanti.

Namun, Ateh juga membantah anggapan bahwa pendaftaran Capim dan Calon Dewas KPK saat ini dikatakan sepi peminat. Menurut dia, saat ini baru masa awal pendaftaran sehingga calon pendaftar masih banyak yang melakukan registrasi akun secara online terlebih dulu.

Selain itu, Ateh menduga para calon pendaftar masih harus menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk dikumpulkan saat mendaftarkan diri sebagai Capim maupun Dewas KPK.

"Kan baru mulai, [calon pendaftar] sudah buat akun kok. Kan [perlu mempersiapkan] dokumen. Nanti [mendaftar dan melampirkan] dokumen. Kan perlu waktu itu. Biasalah. Pokoknya tunggu saja. Tunggu saja. Percayalah," ujarnya.

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan dan Yudi Purnomo saat sosialisasi pembentukan Kortas Tipidkor Polri.

Mantan Penyidik KPK Sebut Kortas Tipidkor Dibentuk sebagai Komitmen Polri Berantas Korupsi

Novel berharap, dengan adanya Kortas Tipidkor ini bisa menguatkan barisan memberantas korupsi sekaligus mencegahnya.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024