Capim KPK Sepi Peminat, ICW: Trauma dengan Pelemahan, Masyarakat Dikelabuhi Janji Manis
- KPK.go.id
Jakarta – Indonesia Corruption Watch (ICW) menanggapi sepinya pendaftar calon pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK. ICW menduga masih adanya rasa trauma yang dirasakan para figur potensial terkait isu pemberantasan korupsi.
Dari informasi, pendaftar capim dan Dewas KPK saat ini baru ada 26 orang. Rinciannya, capim KPK 10 orang dan 16 orang pendaftar calon Dewas KPK.
"Kami meyakini figur-figur potensial yang memiliki rekam jejak panjang pada isu pemberantasan korupsi masih trauma dengan peristiwa pelemahan KPK tahun 2019 lalu," +kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Selasa 2 Juli 2024.
Kurnia menjelaskan rasa trauma itu diduga karena masyarakat dikelabui dengan janji manis politik dari pemerintahan Jokowi dan DPR tentang penguatan KPK. Janji manis penguatan KPK ternyata berujung penggembosan lembaga anti rasuah tersebut.
"Di mana kala itu masyarakat dikelabui dengan janji manis dari pemerintah dan DPR tentang KPK," sebut Kurnia.
Menurut dia, pelemahan itu baik melalui Revisi UU KPK maupun pemilihan pimpinan KPK. "Selain itu, mereka juga sudah enggan menaruh rasa kepercayaan pada komitmen antikorupsi Presiden Joko Widodo. Belum lagi ditambah ketidakpastian nasib KPK mendatang pada era pemerintahan baru nanti," jelas Kurnia.
Dia bilang ICW mendorong agar Panitia Seleksi atau Pansel lebih gencar bekerja dalam melakukan penyeleksian terhadap capim dan Dewas KPK.
"Agar Panitia Seleksi lebih gencar bekerja untuk meminta masyarakat yang memenuhi syarat sebagai Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK agar mendaftar," kata Kurnia.
Pun, Kurnia berharap Presiden Jokowi bisa menyampaikan pernyataan untuk menjamin proses seleksi kali ini tak akan lagi mengulangi kesalahan periode 2019.
Sebelumnya, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK periode 2024-2029 Yusuf Ateh mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi. Dia mengatakan demikian karena jumlah pendafar masih minim yakni hanya 26 orang.
"Tanggal 8 (Juli 2024) akan kami evaluasi. Maksudnya dilihat laporannya," kata Ateh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.
Terkait apa yang akan dievaluasi, Ateh mengaku akan melihat dulu seperti apa hasil laporan pendaftarannya.
Namun, ia tak setuju dengan anggapan bahwa pendaftaran capim dan calon Dewas KPK dikatakan sepi peminat. Menurut dia, saat ini baru masa awal pendaftaran sehingga calon pendaftar masih banyak yang melakukan registrasi akun secara online terlebih dulu.