Menkopolhukam Bilang Kantongi Penyebab Ransomware Serang PDNS 2

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto mengatakan, telah menerima hasil forensik dari Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN terkait serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.

Menkopolhukam Hadi juga mengklaim, kalau pihaknya sudah mengetahui sosok yang menyebabkan peretasan tersebut terjadi.

"Dari hasil forensik BSSN pun kami sudah menerima laporan bahwa sudah diketahui user mana yang selalu menggunakan password yang sama atau yang lemah hingga kemudian akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini," kata Hadi di Kantor Kemenko Polhukam, dikutip Selasa, 2 Juli 2024.

Hadi menyebut, pihaknya akan memberikan edaran kepada para user yang mengakses PDNS 2. Kata dia, BSSN akan memonitor langsung akses yang dilakukan para user ini.

"Kita juga menghimbau kepada user nanti akan kita berikan satu edaran agar penggunaan password oleh para user ini juga harus tetap hati-hati tidak sembarangan dan akan dimonitor oleh BSSN," jelas mantan Panglima TNI itu.

Untuk diketahui, sejumlah layanan publik pada Kamis, 20 Juni 2024 sempat mengalami kendala akibat adanya gangguan pada PDNS 2. Salah satu layanan yang sangat terdampak ialah sistem Autogate milik Ditjen Imigrasi yang membuat mobilitas masyarakat terganggu.

Setelah ditelusuri didapatkan fakta bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.

Hingga Selasa, 25 Juni 2024 teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas dari insiden PDNS 2. Pemerintah pun segera fokus melakukan pemulihan beragam layanan publik yang terdampak dan sekaligus melakukan investigasi forensik digital.

Polisi Ungkap Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jasad Wanita Dalam Kamar Mandi Kontrakan di Jaktim
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto konferensi pers terkait judi online di kantornya

Satgas BLBI Baru Sita Aset Rp38,2 Triliun dari Target Rp 110 Triliun

Satgas BLBI hingga saat ini telah mengantongi aset obligor/debitur BLBI sebesar Rp 38,2 triliun. Kurang dari Rp 72,25 triliun dari target keseluruhan Rp 110,45 triliun

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2024