Dampak Peralihan Cuaca dari El Nino ke La Nina Mulai Dirasakan di Utara RI, Menurut BNPB

Ilustrasi BMKG
Sumber :
  • M Nadlir

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan dampak fenomena peralihan cuaca dari El Nino ke La Nina mulai dirasakan oleh masyarakat dari sejumlah daerah pada sisi utara ekuator Indonesia.

Sisa Erupsi Gunung Karangetang Bisa Jadi Banjir Material Vulkanik, Menurut PVMBG

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024, mengatakan bahwa dampak peralihan cuaca ke La Nina memicu peningkatan hujan hingga menimbulkan bencana hidrometeorologi basah; banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor.

BNPB mendapati dampak tersebut secara khusus sepanjang dasarian III Juni 2024 mulai melanda sejumlah daerah utara ekuator seperti di antaranya di Sumatra Utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Kondisi El Nino di Lombok membuat banyak pohon mulai mati. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/ Satria Zulfikar (Mataram)

“Setelah angin puting beliung melanda Deli Serdang. Beberapa hari lalu banjir melanda Bolaang Mongondow, Gorontalo, dan daerah lainnya di Sulawesi Tengah yang lebih dari 3.233 jiwa terdampak saat Indonesia umumnya sedang musim kemarau,” kata Abdul.

Banjir Besar Terjadi di Filipina Utara, Ribuan Rumah Terendam

Dia memaparkan hal demikian terjadi karena La Nina semakin memperkuat keberadaan fenomena atmosfer Madden Julian Osciliation (MJO) yang bergerak dari barat ke timur Indonesia dalam pembentukan awan penghujan sisi utara ekuator Indonesia.

Bahkan berdasarkan analisa BNPB dampak La Nina tersebut diprakirakan akan berlangsung hingga dasarian II Juli 2024 dan juga berpotensi meluas hingga menyasar Papua Barat dan sekitarnya.

“Prediksi ini tidak berubah karena berdasarkan prakiraan curah hujan dan tidak hanya berpatokan pada prakiraan cuaca daerah yang berpotensi dilanda bencana tapi dilihat dari rekam jejak bencana sepuluh tahun terakhir,” kata dia.

Ilustrasi - Foto Udara kondisi Desa Kaili seusai banjir bandang di Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu, 5 Mei 2024.

Photo :
  • ANTARA/Hasrul Said

Demi memperkecil risiko potensi bencana hidrometeorologis tersebut maka BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah untuk tetap mengintensifkan upaya pencegahan dengan membersihkan aliran sungai, drainase dan secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengakses informasi perkembangan cuaca hingga dapat mengetahui bahaya bencana. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya