Pansel Capim dan Dewas KPK Akan Evaluasi Pendaftaran, Karena Sepi Peminat?

Ilustrasi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta - Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 Yusuf Ateh mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi. Sebab, sejauh ini, jumlah pendafar masih minim, yakni hanya 26 orang.

KPK Sita Mobil Mewah hingga Moge Ratusan Juta soal Kasus Korupsi LPEI

"Tanggal 8 (Juli 2024) akan kami evaluasi. Maksudnya dilihat laporannya," kata Ateh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

Soal hal apa yang akan dievaluasi, Ateh menyatakan akan melihat dulu seperti apa hasil laporan pendaftarannya nanti.

Harta Mayor Teddy Tembus Rp15,3 Miliar, Mayoritas Aset Properti dan Tak Ada Utang

Seorang petugas sedang membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta (foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Namun Ateh juga membantah anggapan bahwa pendaftaran Capim dan Calon Dewas KPK saat ini dikatakan sepi peminat. Menurut dia, saat ini baru masa awal pendaftaran sehingga calon pendaftar masih banyak yang melakukan registrasi akun secara online terlebih dulu.

KPK Geledah Rumah Anggota DPR dari Nasdem Satori soal Kasus Korupsi CSR BI

Selain itu, Ateh menduga para calon pendaftar masih harus menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk dikumpulkan saat mendaftarkan diri sebagai capim maupun calon Dewas KPK.

"Kan baru mulai. [calon pendaftar] sudah buat akun kok. Kan [perlu mempersiapkan] dokumen. Nanti [mendaftar dan melampirkan] dokumen. Kan perlu waktu itu. Biasalah. Pokoknya tunggu saja. Tunggu saja. Percayalah," ujarnya.

Hakim Djuyamto Pemimpin Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto

Penjelasan KPK Tidak Hadir saat Sidang Perdana Praperadilan Sekjen PDIP

Sidang perdana gugatan praperadilan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, batal digelar pada Selasa 21 Januari 2025 kemarin. Penundaan sidang itu lantaran KPK tidak hadir.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025