Sambangi Eastern National Park, Menteri Siti Pelajari Pengelolaan Gambut Ala Norwegia

Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan).
Sumber :
  • Dokumentasi KLHK.

Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya melakukan kunjungan kerja ke Eastern National Park, Norwegia. Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari pengelolaan gambut serta memperkuat kerja sama Indonesia-Norwegia dalam bidang konservasi lingkungan.

Peran Penting Mangrove dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir

Di sela rangkaian agenda Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024, Siti mendapatkan undangan dari pemerintah Norwegia untuk mengunjungi Eastern National Park. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Siti mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung pengelolaan gambut yang dilakukan dengan sistem suksesi alami. 

Sistem ini diharapkan Menteri Siti dapat diterapkan di Indonesia dalam upaya restorasi gambut yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas B.E.

Photo :
  • Dokumentasi KLHK.

"OTFF adalah momen penting bagi kita untuk berkolaborasi dan berdialog mengenai peran penting hutan tropis. Hutan tropis memainkan peran krusial dalam konservasi keanekaragaman hayati, regulasi iklim, dan mendukung penghidupan jutaan orang di seluruh dunia," kata Siti dalam keterangannya Senin, 1 Juli 2024. 

Membangun Kota Hijau, Peran ESG dalam Perencanaan Properti

Diskusi lapangan dilakukan selama kunjungan Menteri Siti di lokasi lahan gambut di Eastern Forest National Park di Norwegia. Selanjutnya, akan dilaksanakan juga pembahasan lebih lanjut dalam workshop bersama Indonesia-Norwegia di Jakarta mengenai tata kelola gambut. 

"Saya juga mempelajari restorasi gambut dengan sistem suksesi alami. Diskusi lapangan yang dilakukan akan dilanjutkan dengan pembahasan dalam workshop bersama Indonesia-Norwegia di Jakarta tentang tata kelola gambut," ujarnya.

Kesempatan kunjungan lapangan ini dimanfaatkan Menteri Siti untuk menggali pengalaman-pengalaman terbaik dalam melindungi hutan. Inisiatif-inisiatif tersebut penting karena menjawab kebutuhan mendesak untuk mempercepat keberlanjutan global dan meningkatkan ketahanan ekosistem hutan. 

"Ini adalah bagian dari upaya melindungi hutan tropis untuk generasi mendatang. Inisiatif-inisiatif ini penting karena menjawab kebutuhan mendesak untuk mempercepat keberlanjutan global dan meningkatkan ketahanan ekosistem hutan," jelasnya. 

Adapun Kementerian LHK berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama internasional dalam upaya perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofik dalam kunjungan kerjanya ke Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Minggu, 24 November 2024.

Menteri Lingkungan Perintahkan Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak Chevron di Siak Dipercepat

Menteri Lingkungan Hidup meminta percepatan pemulihan tanah terkontaminasi minyak PT Chevron di Siak, Riau, dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun dari saat ini.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024