Kemen-PPPA Desak Polisi Ungkap Kematian Santriwati di Lombok Barat

ilustrasi ambulans.
Sumber :

Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendesak polisi mengungkap penyebab kematian NI (13), santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Salin Bensin ke Botol Sambil Merokok, Pria di Bima Alami Luka Bakar Sekujur Tubuh

"(Korban) baru meninggal dan saya minta polisi ungkap kematian anak ini di pondok pesantren, yang diduga karena menjadi korban perundungan," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen-PPPA Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024.

Kemen-PPPA menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya NI yang diduga telah mengalami perundungan di pondok pesantren tempatnya menimba ilmu agama.

Komnas Perempuan Apresiasi DKPP terhadap Ketua KPU, Sebut Ada Tiga Kasus Serupa Lainnya

Ilustrasi kekerasan pada anak

Photo :
  • Pixabay/Gerd Altmann

"Kami berharap polisi segera mengungkap kasus ini dan menemukan para pelakunya. Pihak-pihak yang bertanggung jawab juga agar diperiksa untuk mencegah keberulangan perundungan di lembaga pendidikan yang menyebabkan anak menjadi korban dan meninggal dunia," kata Nahar.

KPAI Duga Kematian Anak AM di Padang karena Penyiksaan oleh Oknum Polisi

NI menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur, pada Sabtu pagi, setelah menjalani 16 hari masa kritis di RSUD tersebut.

"Ini tidak boleh dianggap sepele karena anak meninggal dunia, setelah mendapat perawatan dan koma selama enam hari," kata Nahar.

Nahar mengatakan bahwa pada tanggal 20 Juni 2024, NI sempat siuman di RS.

Saat itu, NI mengatakan bahwa dirinya dipukul dengan menggunakan kayu dan sajadah oleh tiga temannya. "Ini yang perlu dipastikan melalui proses penyidikan, karena korban telah meninggal dunia," kata Nahar.

Kemen-PPPA saat ini tengah mengurus pemulangan jenazah NI dari Lombok ke kampung halamannya di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, NI dilarikan ke rumah sakit setelah diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh temannya di ponpes. (ant)

Sosialisasi tentang penanggulangan paham terorisme hasil kolaborasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kediri, Jawa Timur, Jumat, 5 Juli 2024.

BNPT: Radikalisme Mengarah ke Anak-anak, Remaja hingga Perempuan

BNPT mengungkapkan bahwa paham radikalisme menyasar pada segala usia, termasuk mengarah kepada anak-anak, remaja hingga perempuan.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2024