Jokowi Pastikan Program Bantuan Beras 10 Kg Lanjut hingga Desember, APBN Aman?

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember mendatang.

Prabowo Sampaikan Ucapan Natal, Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia yang Damai dan Sejahtera

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika meninjau stok beras dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Kamis.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menanyakan kepada penerima manfaat apakah mereka sudah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Photo :
  • Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

"Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.

Daftar Harga Pangan 24 Desember 2024: Bawang hingga Daging Naik

Mengingat program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden menekankan pentingnya penghitungan cermat untuk memastikan kecukupan dana.

"Itu sudah kita hitung-hitung di APBN diteruskan atau enggak. APBN cukup enggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. Beras -10 kilogram per bulan untuk 22 juta masyarakat kita," katanya.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Bulog memiliki stok beras yang mencukupi, dengan 1,7 juta ton tersedia secara nasional dan 1.500 ton khusus di Gudang Bulog Buntok.

”Berasnya dari mana? Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton," ungkap Presiden.

Mengenai fluktuasi harga beras, Presiden menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia naik akibat penurunan produksi. 

"Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara - lain, bukan hanya Indonesia," papar Presiden Jokowi.

Karena itu, pemerintah terus berupaya untuk menggenjot produksi agar naik, sehingga harga beras turun.

Namun, Presiden pun menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen.

"Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya -membuat- petani senang, harga di pasar, masyarakat juga senang. Tetapi ya itu enggak mudah," tutur Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Pj. Bupati Barito Selatan Deddy Winarwan, dan Pimpinan Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto. (Ant/ANTARA)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya