Sri Sultan: Pemain Judi Online Tidak Bakal Punya Peluang Menang, Kalah Sama Bandar
- Cahyo Edi/VIVA.
Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan masyarakat yang masih main judi online tidak akan memiliki peluang untuk menang. Karena, kata dia, masyarakat akan kalah dengan bandar yang memiliki harta banyak.
"Saya kira judi online itu sangat memprihatinkan, karena kekayaan yang ada pada kita sama yang ada pada bandarnya, banyak bandarnya. Jadi mesti kalah," kata Sultan HB X dilansir Antara pada Jumat, 28 Juni 2024.
Selain tidak ada peluang menang, menurut Sultan, judi online bersifat candu sehingga akan menarik pelaku baik yang menang atau kalah untuk kembali melakukan perjudian, hingga akhirnya berujung merugikan.
"Judi itu menang mesti kembali (diulang), kalah ya pasti kembali juga. Jadi akhirnya (harta) yang dimiliki akan habis," ujarnya.
Menurut Sultan, judi merupakan penyakit yang bisa menjangkit siapa saja tanpa melihat status, baik kalangan Bawah hingga kalangan atas. Bahkan, aparatur sipil negara (ASN) hingga tukang becak bermain judi baik online maupun bukan, sebagai jalan pintas untuk menuju kekayaan tanpa tekad kuat kerja keras.
"Judi online membawa dampak negatif bagi masyarakat, tak terkecuali pada generasi muda. Selain memicu kecanduan, judi online juga mampu memiskinkan seseorang apalagi sangat mudah diakses melalui gadget masing-masing," jelas dia.
Makanya, Raja Keraton Yogyakarta itu mendorong terwujudnya regulasi yang lebih kuat untuk mencegah dan menjerat para bandar judi online. Menurut dia, praktik perjudian kadang masyarakat tidak melakukannya langsung tapi melalui tangan ketiga.
"Misalnya ada pegawai negeri, dia tidak langsung melakukan judi online, tapi 'sharing' dengan teman-temannya. Belum tentu mereka sendiri yang melakukan perjudian itu. Tapi risikonya online ini pasti lebih banyak kalahnya," ungkap Sultan.
Oleh karenanya, Sultan HB X meminta masyarakat tidak perlu mencoba dan penasaran terhadap kegiatan perjudian online. Sebab, tidak ada manfaat apapun yang bisa didapat. Justru, akan menghabiskan harta benda hingga berujung pada perbuatan kriminal.(Ant)