Mabes Polri Lakukan Ini soal Dugaan Data INAFIS Diretas

Mobil di Inafis Polrestabes Medan
Sumber :
  • B.S.Putra/VIVA

Jakarta – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho mengatakan, Mabes Polri melakukan pengecekan dan mitigasi terakit informasi ada data Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri yang diduga bocor hingga diperjualbelikan di dark web.

Menkominfo: Peretas Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

"Nanti kita mitigasi, kita cek kembali," ujarnya, Kamis, 27 Juni 2024.

Kata Sandi, upaya itu merupakan bentuk antisipasi agar kebocoran data serupa tak kembali terjadi di tengah isu peretasan yang marak terjadi di Tanah Air dewasa ini. Dia menegaskan kalau Korps Bhayangkara dan instansi terkaot bakal menyelesaikan masalah ini.

Warga Tiongkok Ditangkap Bareskrim terkait Penipuan Scam Online Data 800 WNI

Mobil Inafis di Lapas Cebongan, Sleman

Photo :
  • VIVAnews/Daru Waskita

"Yang pasti bahwa Polri akan bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk bisa menuntaskan permasalahan ini," katanya.

Cara Irjen Dedi Rayakan HUT Bhayangkara Bikin Warga Senang

Sebelumnya diberitakan, di media sosial X, akun @FalconFeeds.io, secara rutin memantau aktivitas siber, termasuk dari dark web.

Mereka mengumumkan bahwa ada dugaan peretas bernama MoonzHaxor dari BreachForum yang telah meretas data Indonesia Automatic Finger Identification System (INAFIS). @FalconFeeds.io juga menjadi akun yang pertama kali memberitakan informasi tentang dugaan kebocoran data tersebut.

Seorang hacker/peretas mencoba membongkar keamanan siber.

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock/am.

Dalam postingannya, disebutkan bahwa data INAFIS diduga dijual oleh hacker atau peretas pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Data yang diretas termasuk gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi. MoonzHaxor menjual data INAFIS seharga US$1.000  atau Rp16,3 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya