Terpopuler: Santri di Lombok Kritis Diduga akibat Dianiaya, SPBU Disebut Curang Buka Suara
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Cibubur, Jakarta, menjadi terkenal setelah unggahan di akun Instagram viral karena dugaan kecurangan oknum petugasnya terhadap seorang konsumen.
Kejadiannya bermula ketika si konsumen pengendara mobil meminta struk pembelian bensin di SPBU itu. Dia membeli bensin senilai Rp150 ribu tetapi struk yang dia terima cuma Rp100 ribu. Dari struk yang janggal itulah terkuak kejadian sebenarnya atas apa yang telah dilakukan oleh si oknum petugas SPBU.
Belakangan diketahui, berdasarkan hasil penelusuran, SPBU tersebut merupakan milik sebuah perusahaan yang berlokasi di Cibubur, Depok. Perusahaan tersebut ternyata merupakan badan usaha milik sebuah organisasi yang dipimpin oleh Komisaris Jenderal (purnawirawan) Budi Waseso. Terkuak pula siapa saja para petinggi perusahaan itu.
Kabar tentang SPBU diduga curang tersebut menjadi satu artikel yang menyita perhatian warganet dan terpopuler di VIVA sepanjang hari kemarin. Warganet penasaran bukan hanya karena dugaan kecurangannya tetapi juga orang-orang di balik perusahaan pengelola SPBU-nya.
Selain itu, ada empat artikel terpopuler lainnya, antara lain sejumlah pejabat utama Polda Metro Jaya dirotasi, santri diduga korban perundungan kritis dan kronologi penganiayaannya, dan PKL di Puncak, Bogor, memukul petugas Satpol PP saat penertiban.
Simak ulasan selengkapnya dalam artikel-artikel berikut ini:
1. SPBU curang ternyata milik organisasi pimpinan Budi Waseso
SPBU yang viral diduga melakukan kecurangan terhadap konsumen ternyata dikelola keluarga Komjen Pol (purnawirawan) Budi Waseso. Pengendara yang diduga dikelabui oleh oknum petugas SPBU Pertamina di daerah Cibubur yang diunggah melalui akun Instagram Info Cibubur dan Sekitarnya @infocibubur._, Selasa, 25 Juni 2024. Dugaan kecurangan terjadi di SPBU Buperta Cibubur, berawal ketika konsumen atau pemilik kendaraan berinisiatif meminta struk pengisian bensin. Baca selengkapnya di sini.
2. Sejumlah pejabat utama Polda Metro Jaya dirotasi
Selain Wakapolda dan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga merotasi sejumlah pejabat utama Polda Metro. Salah satunya Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya. Mutasi juga di posisi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Baca selengkapnya di sini.
3. Santri diduga korban perundungan kritis
Seorang santriwati asal Provinsi NTT berinisial NI (13 tahun), kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit akibat diduga mengalami perundungan rekannya. Korban saat ini dirawat intensif di ICU RSUD dr. Soedjono Selong, Lombok Timur. Korban mengalami dugaan tindakan kekerasan oleh rekannya di sebuah pondok pesantren di Gunungsari, Lombok Barat. Baca selengkapnya di sini.
4. Kronologi penganiayaan terhadap santri di Lombok
Seorang santri asal Ende, NTT, diduga menjadi korban perundungan rekannya yang dianiaya pakai kayu dan sajadah. Santri berinsial NI (13 tahun) merupakan pelajar di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Gunungsari, Lombok Barat. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi mengungkapkan kronologi kasus dugaan perundungan tersebut mencuat. Bermula dari orang tua korban pada Kamis, 13 Juni 2024, mendapat telepon dari ibu dapur di pondok yang menyampaikan bahwa anaknya sakit. Baca selengkapnya di sini.
5. PKL di Puncak pukul petugas Satpol PP
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipukul pedagang kaki lima atau PKL di Kawasan Wisata Puncak. Akibatnya, Anggota Satpol PP mengalami luka di bagian hidung. Kronologi insiden pemukulan terhadap Anggota Satpol PP tersebut awalnya kericuhan antara petugas Satpol PP dan pedagang terjadi di area Gantole Kawasan Puncak, saat petugas melakukan pembersihan puing usai melakukan penertiban yang berlangsung sejak Senin, 24 Juni. Baca selengkapnya di sini.