Kapal 11 Penumpang yang Dilaporkan Hilang di Perairan Maluku Utara Ternyata Berlindung di Pulau

Tim SAR mencari 11 nelayan yang hilang setelah tertimpa rumah kontainer PHE WMO di Perairan Madura. (Foto: Kantor SAR Surabaya)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Bandung - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menyatakan sebuah kapal yang sempat dilaporkan hilang kontak saat berlayar di perairan Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), ternyata berlindung di sebuah pulau untuk menghindari cuaca ekstrem.

Kepala Kantor SAR Ternate Fathur Rahman dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27 Juni 2024, mengatakan kapal bernama Ebenheizer itu mengangkut 11 orang dari Pelabuhan Tobaol Ibu Halmahera Barat dengan tujuan Desa Mayau, Pulau Batang Dua.

Tapi petugas SAR menerima aduan dari pihak keluarga penumpang kalau kapal tidak kunjung tiba hingga Selasa malam atau lebih dari delapan jam setelah angkat jangkar.

Ilustrasi pulau-pulau yang dijual

Photo :
  • www.privateislandsonline.com

Beberapa saat setelah menerima laporan, kata dia, satu kapal KN SAR 237 Pandudewanata dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian ke lokasi terakhir sebagaimana yang dilaporkan pihak keluarga.

Menurut dia, di tengah proses pencarian berlangsung hingga Rabu malam tim SAR menerima informasi dari personel TNI AL di Mayau bahwa kapal Ebenheizer beserta seluruh penumpangnya sudah tiba dalam keadaan selamat.

Kepada personel KN SAR, pengemudi kapal Ebenheizer mengaku mereka menghadapi cuaca ekstrem saat berlayar sehingga memutuskan untuk berlindung, sembari menunggu cuaca membaik dan mengikat kapal ke rompon di sekitar pulau perairan Maluku Utara.

Kapal Bertenaga Nuklir Rusia Latihan Rudal di Samudera Atlantik, AS Bantu Awasi

Kondisi tersebut yang membuat mereka hilang kontak dan terlambat tiba ke Pulau Batang Dua.

Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR dan BPBD Jombang

Photo :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)
Gunung Ibu Meletus Hasilkan Awan Abu Kelabu-Hitam Setinggi 4 Kilometer

Karena semua awak hingga para penumpang kapal dipastikan selamat dan sudah kembali kepada keluarga maka Kantor SAR Ternate menutup operasi. (ant)

Kapal TNI Angkatan Laut KRI Spica-934

Perkuat Keamanan Laut Republik Indonesia, TNI AL Proyeksikan Tambah Kapal Hidro-oseanografi

Demi memperkuat keamanan laut Indonesia, TNI AL memproyeksikan untuk menambah Kapal Hidro-oseanografi buatan Inggris dan Jerman atau menambah sensor di kapal lama.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2024