Perkuat Keamanan Laut Republik Indonesia, TNI AL Proyeksikan Tambah Kapal Hidro-oseanografi

Kapal TNI Angkatan Laut KRI Spica-934
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta – Demi memperkuat keamanan laut Republik Indonesia, TNI Angkatan Laut (AL) memproyeksikan untuk menambah Kapal Hidro-oseanografi buatan Inggris dan Jerman

BKPRMI Siap Kirim Kader Terlatih Bantu TNI di Gaza, Said Aldi: Ini Masalah Kemanusiaan Serius

Namun jika tidak memungkinkan, TNI AL berencana menambah sensor untuk dipasang pada kapal-kapal lama.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, menurutnya saat ini TNI AL menunggu dua tambahan kapal bantu hidro-oseanografi buatan Inggris dan Jerman yang bekerja sama dengan galangan kapal dalam negeri.

BSSN Klarifikasi Dugaan Peretasan Data INAFIS yang Dijual di Dark Web

“Mungkin nanti tiap tahun akan kami tingkatkan tergantung dengan anggaran, apabila berhasil maka akan kami tambah atau kami akan mengadakan sensor-sensor portable dibawa oleh kapal-kapal lama, tetapi sensornya sudah lebih maju dan modern. Harapannya begitu,” kata Laksamana Ali pada Selasa, 25 Juni 2024 dilansir dari ANTARA.

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali

Photo :
  • Dispenal
KSAL Ungkap Peran Penting Pushidrosal Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keamanan Laut Indonesia

Sebagai informasi, Kapal Hidro-oseanografi digunakan oleh TNI AL untuk melakukan survei dan penelitian di bidang hidrografi dan oseanografi. Kapal ini memainkan peran penting dalam pemetaan laut, penelitian ilmiah, dan mendukung operasi militer serta tugas-tugas kemaritiman lainnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menjabarkan bahwa pada tahun ini menyusun dua dokumen strategis.

Pertama yaitu rencana strategis (Renstra) TNI AL 2025–2029 dan yang kedua postur pembangunan kekuatan TNI AL 2025–2044.

Adapun pengadaan kapal-kapal bantu hidro-oseanografi dan sensor itu masuk dalam bagian rencana pembangunan kekuatan TNI AL jangka menengah dan jangka panjang.

Rencana itu disusun dalam Renstra TNI AL 2025–2029 dan postur pembangunan kekuatan TNI AL 2025–2044.

Masih kata Ali, dalam waktu beberapa tahun ke depan, Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut  (Pushidrosal) juga dijadwalkan menerima dua kapal bantu hidro-oseanografi yang salah satunya direncanakan dibangun di Batam, Kepulauan Riau.

"Untuk badan kapalnya, bangunan kapalnya itu bisa kita bangun sendiri, tetapi tentu saja bekerja sama dengan galangan luar negeri. Jadi, galangan dalam negeri bekerja sama dengan luar negeri," beber Ali.

Akan tetapi, sambung Ali, untuk peralatan sensor yang cukup modern kemungkinan didatangkan dari luar negeri alias masih impor.

Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menambahkan, kapal-kapal baru untuk Pushidrosal ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026.

Menurutnya jika nanti kapal itu telah diterima dan operasional, menurut dia, Pushidrosal berencana menggunakan kapal itu untuk ekspedisi eksplorasi bawah laut Jala Citra IV, yang vakum digelar pada tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya