Menkumham Yasonna Pastikan Tak Ada Upaya Lindungi Harun Masiku
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Jakarta -Â Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menegaskan pihaknya tidak mengetahui soal keberadaan buronan kasus korupsi Harun Masiku. Ia mengaku jika mengetahui keberadaan Harun, maka akan langsung memberitahu Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau kami tahu, sudah kami kasih informasi," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan dikutip pada Selasa, 25 Juni 2024.Â
Di sisi lain, Yasonna memastikan tidak berani melindungi Harun, yang merupakan politisi PDIP itu. Harun, kata dia, sudah berani melanggar hukum meski menjadi kader PDIP.
“Mana berani (kami melindungi). Itu melanggar hukum. Meski kader PDIP, enggak mungkin lah," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika mengatakan bahwa sampai saat ini Penyidik KPK memiliki strategi tersendiri untuk mencari keberadaan buronan kasus korupsi, Harun Masiku. Namun, ia menyebut belum bisa mengungkap strategi untuk menangkap Harun Masiku ke publik.
"Ya terlepas dari pemberitaan yang sudah ada selama ini, sekali lagi penyidik tetap berupaya untuk mencari yang bersangkutan dengan strategi-strategi yang kembali lagi tidak bisa dirilis di publik," ujar Tessa kepada wartawan Selasa, 18 Juni 2024.
Tessa menuturkan penyidik sudah melakukan pemetaan kepada sejumlah negara usai mendapatkan informasi keberadaan Harun Masiku. Bahkan, penyidik sudah menyusuri negara tersebut.
Ia pun memastikan pencarian Harun Masiku yang kembali mencuat baru-baru ini pun tidak ada kaitannya dengan agenda politik apapun.
"Tidak dalam rangka agenda politik apapun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan oleh penyidik. Sekali lagi, apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," kata dia.
Tessa menyebutkan Penyidik KPK masih berupaya secara maksimal mencari Harun Masiku. Sampai saat ini, kata dia, belum bisa menyampaikan ke publik hasil dari pemeriksaan handphone atau ponsel genggam milik Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Ponsel itu disita saat Hasto menjadi salah satu saksi dalam kasus Harun Masiku.
"Yang bisa saya sampaikan adalah penyidik tetap berupaya menganalisa informasi maupun alat bukti yang saat ini ada sama penyidik, jadi saya tidak bisa membuka realnya seperti apa," kata dia.
Tessa berharap dalam waktu cepat, Harun Masiku bisa tertangkap lembaga antirasuah. Tujuannya, agar tidak lagi membuat gaduh masyarakat Indonesia soal keberadaan Harun Masiku.