Polda Sumut Lakukan Penyelidikan Dugaan Pungli di SMAN 8 Medan

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Sumatera Utara - Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara, tengah melakukan penyelidikan terkait laporan dugaan pungli terjadi di SMA Negeri 8 Medan. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi di Mako Polda Sumatera Utara pada Senin, 24 Juni 2024.

Meski Terima Pungli, Petugas Rutan KPK Ngaku Rawat Tahanan Sepenuh Hati

Ia mengatakan, pihaknya memang telah menerima adanya laporan dugaan pungutan liar di SMA Negeri 8 Medan. Menurut dia, laporan itu akan digali dalam proses penyelidikan.

"Laporan sudah kami (Polda) terima. Saat ini sedang berproses di tahap penyelidikan. Yang menangani adalah Subdit Tipikor Sumatra Utara," jelas Hadi.

Petugas Rutan KPK Ngaku Ada Intervensi dari Tahanan hingga Akhirnya Terima Pungli

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa proses dilakukan pihak Polda Sumatera Utara sesuai laporan dari Pengaduan Masyarakat (Dumas) di Polda Sumatera Utara, yang disampaikan oleh Coky Indra selaku orang tua siswi SMA Negeri 8 Medan, berinsial MSF.

Sambil Menangis, Eks Petugas Rutan KPK Menyesal Terima Uang Pungli

"Kita lihat proses penyelidikan berlangsung saat ini, tentu penyidik berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Kita akan lihat jernih permasalahan ini. Tentu kita tidak ingin menghambat proses belajar mengajar dan segala macam," jelas dia.

Di sisi lain, laporan yang sama juga dilayangkan ke Disdik Sumatera Utara, Inspektorat Sumatera Utara hingga Pj Gubernur Sumatera Utara. Hal tersebut tidak dibantah oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara.

Dalam proses penyelidikan ini, Penyidik Polda Sumatera Utara memintai klarifikasi pihak terkait termasuk Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba.

"Proses sedang berjalan, proses klarifikasi sudah dilakukan. Sekali lagi, kita tetap berkoordinasi dengan Inspektorat. Kita mengundang untuk diklarifikasi," kata Hadi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang komplen putrinya berinsial MSF tinggal kelas, usai ayahnya melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 8 Medan ke Polda Sumatera Utara pada beberapa waktu lalu.

Tidak terima dengan perbuatan oknum Kepala Sekolah tersebut, orang tua siswi diketahui bernama Coky Indra, mendatangi SMAN 8 Medan dan meminta klarifikasi kenapa putrinya duduk di bangku kelas XI IPA tinggal kelas dengan alasan tidak masuk akal.

"Setiap bulan membayar Rp150 ribu, udah banyak ini praktik-praktik korupsi yang dilakukan Kepala Sekolah berkedok pungli," ucap Coky dalam video viral di akun Instagram @medanheadlines, dikutip VIVA Medan pada Minggu, 23 Juni 2024.

Coky mendatangi sekolah tersebut saat pihak memberikan rapor kepada para siswa-siswi pada Sabtu kemarin, 22 Juni 2024. Ia mengungkapkan bahwa putrinya memiliki prestasi dan nilai bagus. Kenapa harus tinggal kelas, dengan alasan tidak masuk akal.

"Jadi ini karena tidak mau saya berdamai dengan dia, dibikin anak saya tinggal kelas dengan alasan tidak masuk akal karena masalah absen," tutur Coky. 

Coky menjelaskan anaknya tinggal kelas diduga pihak sekolah karena sentimen pribadi Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba terhadap anaknya lantaran laporan korupsi yang dilayangkan Coky ke Polda Sumatera Utara. 

Sementara itu, atas kejadian ini pihak sekolah malah enggan berkomentar. Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan bernama Rencus, justru kabur dari upaya konfirmasi awak media. 

Putri Coky Indra berinisial MSF yang duduk di bangku kelas XI IPA ini pun hanya tertunduk lesuh usai mengetahui dirinya tinggal kelas. Mirisnya, hasil rapornya terbilang baik dan termasuk siswi yang berprestasi pada semester lalu. 

"Kemarin sempat juga dipanggil Bu Rosmaida ke ruangannya. Di situ saya diintervensinya," sebut Coky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya