Kemenag soal Tenda di Mina: Pemerintah Arab Siapkan 0,87 Meter, Aslinya Seperti Itu
- dok. pribadi Cak Imin
Jakarta - Kementerian Agama melalui Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Arsyad Hidayat menanggapi temuan Tim Pengawas (Timwas) DPR soal permasalahan haji 2024. Salah satunya terkait masalah tenda di Mina, Arab Saudi yang dianggap tidak layak untuk jemaah haji.
Menurut Arsyad, pemerintah Arab Saudi sudah memberi ketentuan terkait tenda di Mina untuk jemaah haji, sebesar 0,87 meter.
"Kami menyampaikan dengan kuota jemaah haji di angka 221.000, jika diberikan kepada jemaah dari space yang disiapkan pemerintah Arab Saudi, space per individu itu di angka 0,87 meter persegi. Jadi, memang aslinya sudah seperti itu," ujar Arsyad dikutip dari acara Polemik Trijaya FM secara daring, Sabtu, 22 Juni 2024.
Arsyad mengaku pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi agar seluruh fasilitas dan layanan ditingkatkan untuk jemaah haji.
"Bagaimana upaya untuk meningkatkan? Kami secara aktif berkoordinasi dan komunikasi dengan Arab Saudi bagaimana supaya layanan dan fasilitas untuk jemaah haji ditingkatkan," kata Arsyad.
Di sisi lain, Arsyad sangat menghormati berbagai temuan Timwas DPR terkait permasalahan haji 2024. Namun, ia menilai seharusnya temuan itu didukung bersama data yang valid.
"Ya, terkait dengan temuan timwas DPR, kami kira sangat menghormati dari temuan timwas DPR. Tapi, juga kami ingin sampaikan, terkait dengan hal tersebut kami juga butuh data yang valid ya. Tidak serta merta itu menjadi sebuah temuan," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Timwas Haji DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak imin melakukan inspeksi mendadak ke tenda-tenda jemaah haji RI di Mina Arab Saudi pada Senin malam waktu setempat, 17 Juni 2024Â
Cak Imin mengungkapkan dari hasil sidaknya ditemukan kondisi tenda dan fasilitas yang dianggap tak memadai bagi jemaah.
"Mengintip jemaah tidur berhimpitan kayak sarden dan di lorong sempit antar tenda," kata Muhaimin Iskandar melalui akun Instagram X pribadinya @cakimiNOW.
Menurut Cak Imin, tenda Jemaah RI di Mina kelebihan kapasitas. Kondisi itu membuat beberapa jemaah memilih untuk tidur di lorong.
"Kita menemukan fakta bahwa jumlah jemaah dengan kapasitas tenda tidak sesuai. Satu orang hanya mendapat tempat tidur tidak sampai satu meter. Mana bisa tidur? Akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," kata Cak Imin.