Heru Budi Sebut Bukan Hanya Jakarta yang Polusinya Buruk Tapi Seluruh Dunia

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA – Hari ini, Sabtu (22/6/24) kualitas udara di Jakarta mencapai 176 menurut Indeks Kualitas Udara (AQI) US. Kondisi ini menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara yang tidak sehat, berada di peringkat kedua di Indonesia setelah Tangerang Selatan yang memiliki AQI 212. Ranking ini diambil hari ini pada pukul 09.00 WIB.

Heru Budi Klaim Susah Untuk Maju Pilgub Jakarta: Kandidat Lain Lebih Bagus Dari Saya

Polusi Udara di Jakarta.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kualitas udara Jakarta masih dalam kategori tidak sehat, dengan tingkat polutan yang tinggi dan dapat terlihat secara kasat mata. Penyebab utama kualitas udara buruk di Jakarta adalah emisi pencemaran udara dari sumber lokal seperti transportasi dan industri, serta pengaruh siklus musim seperti musim kemarau yang membawa udara kering dan debu yang lebih banyak. 

Tekanan Udara Bermasalah, Pesawat Maskapai Malaysia Airlines Putar Balik

Menanggapi situasi tersebut, Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan bahwa polusi udara bukan hanya masalah yang dihadapi Jakarta, tetapi juga merupakan isu global yang dialami banyak negara di seluruh dunia.

Heru Budi juga mengatakan bahwa untuk mengatasi polusi di Jakarta, kota metropolitan itu telah memiliki water mist yaitu sistem pemadam kebakaran yang menggunakan air dalam bentuk butiran atau tetesan sangat kecil. Sistem ini dirancang untuk mengontrol, menekan, dan memadamkan kebakaran dengan memanfaatkan efek pendinginan dan pengurangan oksigen yang dihasilkan oleh butiran air.

"Ya pertama memang dunia begitu ya, semua polusi. Tetapi DKI kan ada water mist, nanti ada pembatasan kendaraan, dan uji emisi," ujarnya, Rabu (19/6/2024).

Sebagai informasi tambahan, water mist bekerja dengan cara mengeluarkan air bertekanan tinggi melalui nozzle khusus yang memecah air menjadi partikel halus. Partikel ini menyerap panas dengan cepat dan menciptakan uap air yang membantu mengurangi suhu di sekitar api dan mengurangi kadar oksigen, sehingga memperlambat atau memadamkan api.

Ilustrasi sejumlah kendaraan yang terjebak macet.

Photo :
  • ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto juga memberikan pernyataan tentang polusi di Jakarta. Asep dan DLH akan mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan dalam Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU) dalam memperbaiki kualitas udara menjadi lebih baik di Jakarta.

"Walaupun di tengah-tengah kondisi udara yang sedang menurun, Pemprov DKI sudah memiliki langkah yang jelas dalam menanggulangi pencemaran udara. Kita sedang dalam proses menyelesaikan itu," kata Asep.

Menurut Asep, langkah yang sedang dilakukan oleh DLH adalah mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih terstruktur untuk memantau sumber-sumber polusi udara di Jakarta. Sistem ini memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat mengenai emisi dari berbagai sumber, seperti kendaraan bermotor dan industri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya