PVMBG Catat 44 Kali Gempa Embusan Gunung Ruang, Bahaya Lontaran Material Pijar
- ANTARA
Manado - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat 44 kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, periode 1-15 Juni 2024.
"Terekam juga sebanyak 12 kali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, lima kali gempa tektonik lokal, 85 kali gempa tektonik jauh, dan empat kali gempa getaran banjir," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam laporan evaluasi Gunung Ruang yang dibagikan dalam grup percakapan Info Gunung Api Sitaro diterima di Manado, Kamis, 20 Juni 2024.
Ia menyebutkan potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar hujan bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada level II, waspada," katanya.
PVMBG merekomendasikan masyarakat sekitar Gunung Ruang, pengunjung, atau wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.
Masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Ruang yang masuk dalam radius dua kilometer segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.
Selain itu, masyarakat diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
Pemerintah daerah, BPBD Provinsi Sulut dan Kabupaten Kepulauan Sitaro senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau PVMBG Bandung.
Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan dan tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.
Pascaerupsi besar 17 April dan 30 April 2024, sampai dengan saat ini asap kawah dari puncak gunung itu masih teramati, sedangkan berdasarkan pengamatan visual periode 1-15 Juni 2024 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi sekitar 50-400 meter dari puncak. (ant)