Monumen Bajra Sandhi Bali Dibersihkan dengan Alat Model Uap
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
VIVA – Monumen Bajra Sandhi merupakan lambang sejarah ikonik di Denpasar, Bali. Dikelilingi oleh Lapangan Niti Mandala Renon, yang berfungsi sebagai area publik dan zona resapan air, monumen ini terletak dekat dengan kantor Gubernur Bali dan DPRD Bali.
Bajra Sandhi terbagi menjadi tiga bangunan utama atau lantai. Lantai pertama, disebut Nistaning Utama Mandala, berisi ruang informasi yang lengkap, perpustakaan, ruang pameran, toilet, dan toko cindera mata.
Lantai kedua, dikenal sebagai Madianing Utama Mandala, menampilkan kolam ikan bundar yang disebut Puser Tasik dengan patung katak dan air mancur, melambangkan Laut Susu yang mengelilingi Gunung Mandara, gunung suci yang menyimpan air suci kehidupan, Tirta Amertha.
Di sudut luar lantai kedua terdapat empat paviliun Bale Bengong di mana pengunjung dapat beristirahat dan menikmati pemandangan kolam ikan sekitarnya. Lantai kedua juga menampilkan 33 diorama yang menggambarkan sejarah dan budaya Bali.
Monumen Bajra Sandhi disejajarkan dengan 192 monumen ikonik yang ada di seluruh dunia.
Untuk melestarikan peninggalan bersejarah yang berharga ini, Kärcher Indonesia dan para ahli pembersih berpengalaman dari Jerman bekerja sama dengan pengelola Bajra Sandhi membersihkan bangunan monumen.
Dalam pembersihan Karcher menggunakan alat model uap tanpa tekanan dari pembersih bertekanan tinggi dengan air panas super-class untuk menghilangkan kotoran yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme hidup yang ada di permukaan bangunan.
Managing Director Kärcher Indonesia Mateus Bernath mengatakan, proyek sebelumnya dilakukan di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada tahun 2014.
"Sudah sepuluh tahun setelah Monas, baru kita melakukan proyek yang sama di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar ini," kata Mateus, Rabu, 19 Juni 2024.
Menurutnya, bebatuan lava yang jadi struktur seluruh bangunan punya tingkat kesulitan yang tinggi. Dirinya mengaku, pihaknya baru pertama kali melakukan pekerjaan material bebatuan alam yang dijadikan fasad monumen.
Batu-batu hitam yang berongga itu dibersihkan dengan teknik penyemprotan uap bertekanan tinggi. Hal itu dilakukan agar untuk menghilangkan mikroorganisme yang akan merusak permukaan batu.
"Pembersihan uap hampir sepenuhnya menghilangkan komponen tekanan, dengan suhu sekitar 95°C pada permukaan batu, sehingga menghilangkan lumut dan tanaman yang akarnya dapat merusak," jelas Mateus.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha mengatakan, usia Monumen Bajra Sandhi telah mencapai 23 tahun. Selama ini, perawatan dilakukan dengan cara pembersihan permukaan.
"Ini sangat monumental, tapi masuk kategori museum, ada 30 diorama yang menggambarkan perjuangan rakyat Bali sehingga patut kita rawat. Monumen ini juga salah satu objek pariwisata yang paling ramai dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa," jelas Gede Arya.
Monumen Bajra Sandhi berbentuk menyerupai lonceng atau bajra yang digunakan oleh pendeta Hindu Bali. Bangunan monumental itu memiliki eksterior yang kaya dengan detail ornamen Bali.
Gede Arya mengatakan, desain arsitektur mencerminkan ajaran filosofis Hindu dan melambangkan nasionalisme dengan 17 gerbang utama, 8 pilar dengan ketinggian 45 meter yang mewakili Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
"Arsitektur bangunan dirancang oleh Ir. Ida Bagus Gede Yadnya pada tahun 1981, monumen ini mencerminkan makna budaya yang mendalam," ujar Gede Arya.