3,2 Juta Orang Main Judi Online Habis Rp 100 Ribu Per Hari, dari Emak-emak hingga Pelajar

Judi online. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta - Sebanyak 3,2 juta warga Indonesia disebut teridentifikasi bermain judi online. Hal itu diungkap Koordinator Kelompok Substansi Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Natsir Kongah.

BEM SI Siap Gelar Aksi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

"Sampai saat ini sudah ada 5.000 rekening yang kita blokir ya, dan dari 3,2 juta yang kita identifikasi pemain judi online yang ada itu," ucap dia, Sabtu, 15 Juni 2024.

Ilustrasi judi online.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah
Bakrie Center Foundation Apresiasi Dukungan Universitas dan Lembaga Sosial Melalui Campus Leaders Program 9 Award

Kata dia, rata-rata yang bermain judol ini di atas Rp100 ribu per hari. Parahnya lagi yang bermain ada ibu rumah tangga. Kemudian juga ada mahasiswa juga pelajar. Hal ini disebutnya tentu sangat mengkhawatirkan.

"Ada pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga. Ini yang cukup mengkhawatirkan yah buat kita sebagai anak bangsa. Dimana misalnya pendapatan keluarga itu katakanlah Rp 200 ribu per hari. Kalau 100 ribunya dibuat judi online itu kan signifikan mengurangi gizi dari keluarga yang ada. Nah ini kalau terus berlanjutkan tentunya uang dari Rp 100 ribu tadi bisa dibelikan susu anak," ujarnya.

Budi Arie Diperiksa Kasus Judol, Mahfud: Orang Paling Penting Diperiksanya Belakangan

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Surat Keputusan (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online. Sebagaimana Keppres yang ditandatangani Jokowi pada 14 Juni 2024 itu, Satgas Pemberantasan Judi Online diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Ilustrasi peralatan judi online.

Photo :
  • Ali Azumar

"Untuk mendukung upaya percepatan pemberantasan perjudian daring secara terpadu dibentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Satgas," demikian seperti dikutip dari pasal 15, Sabtu, 15 Juni 2024.

ilustrasi phising

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

Dalam beberapa tahun terakhir, serangan phishing berbasis social engineering semakin marak terjadi seiring meningkatnya digitalisasi di berbagai sektor. 

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024