Kusnadi, Staf Hasto Kristiyanto Dipanggil KPK jadi Saksi Kasus Harun Masiku, Apa Hubungannya?

Staf Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, bernama Kusnadi Laporkan Penyidik KPK ke Komnas HAM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Staf pribadi Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yakni Kusnadi resmi dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkait dengan kasus korupsi Harun Masiku. Lantas, apa hubungannya dengan staf pribadi Hasto PDIP?

Mantan Penyidik KPK Sebut Kortas Tipidkor Dibentuk sebagai Komitmen Polri Berantas Korupsi

Tim juru bicara KPK Budi Prasetyo, mengatakan bahwa panggilan terhadap Kusnadi dilakukan pada Kamis 13 Juni 2024 hari ini.

"Hari ini (13/6) dijadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK suap pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI periode 2019-2024," ujar Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis 13 Juni 2024.

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

Budi menjelaskan bahwa panggilan Kusnadi dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Meski demikian, Budi belum memastikan Kusnadi sudah hadir di KPK atau belum.

Sebelumnya diberitakan, Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yaitu Kusnadi resmi melaporkan penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti ke Komnas HAM pada Rabu, 12 Juni 2024. Adapun pelaporan tersebut terkait dengan dugaan perampasan kemerdekaan yang dilakukan penyidik KPK terhadap Kusnadi saat pemeriksaan Hasto soal Harun Masiku.

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

"Tetapi serta-merta penyidik KPK secara serampangan, sewenang-wenang melakukan perampasan kemerdekaan berupa penggeledahan dan penyitaan barang-barang yang tidak ada hubungan dengan pokok perkara," kata tim kuasa hukum Kusnadi, Petrus Selestinus di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juni 2024.

"Karena itu ini merupakan pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM sehingga dilaporkan ke Komnas HAM," sambungnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Kusnadi mengaku dirinya hanyalah orang desa yang tidak tahu apapun terkait masalah hukum. Ia mengatakan dirinya saat sebelum dipanggil tim penyidik KPK sedang berada di halaman sambil merokok.

"Sebenarnya nih saya enggak tahu apa-apa, saya ini orang kecil. Saya anak orang desa, enggak tahu masalah hukum apa undang-undang. Kemarin saya itu lagi rokok kan di gedung KPK, halaman," kata Kusnadi. 

Lantas, dia dipanggil oleh AKBP Rossa untuk menemui Hasto. Saat itu, Kusnadi mengaku langsung bergegas untuk menemui Hasto dan mengikuti penyidik KPK.

"Saya dibilang itu katanya dipanggil sama bapak (Hasto). Saya begitu denger dipanggil bapak saya langsung ke atas diantar sama tim yang nganter saya pakai baju hitam pakai masker," kata dia. 

Sesampainya di atas, kata Kusnadi, ponsel pribadinya langsung diminta oleh AKBP Rossa. Bahkan, ia mengaku digeledah dan diintimidasi oleh penyidik KPK.

"Begitu di atas saya itu ngasih HP malah digeledah. Saya enggak tahu, padahal saya nggak ada kaitannya dengan saksi, dibilang bapak minta HP ya saya kasih HP tapi enggak sesuai yang diomongin sama Pak Rossa itu. Jadi yang di atas saya digeledah dan barangnya disita. Diintimidasi, dibentak-bentak, saya merasa dibohongi juga katanya dipanggil bapak itu ternyata nggak, sampai perdebatan di lantai 2 antara bapak (Hasto) dan Pak Rossa," katanya. 

Kusnadi menambahkan bahwa Hasto sempat membelanya dan melakukan komunikasi dengan AKBP Rossa karena tidak merasa memanggil dirinya untuk ke atas. Hasto, kata dia, meminta dirinya untuk turun ke bawah karena tidak ada hubungannya dengan pemeriksaan Harun Masiku.

"Ya beliau minta waktu 5 menit sama Pak Rossa, oke. Tapi selama itu ternyata itu saya 3 jam diperiksa dan disita barang-barangnya, termasuk ada buku yang sangat penting itu bukunya catatan DPP," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya