Ridwan Kamil Raih Doktor HC dari University of Glasgow Terkait Kepempimpan dan Inovasi Pembangunan
- Istimewa
Jakarta – Kiprah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendapat pengakuan dari University of Glasgow. Dia mendapatkan gelar doktor honoris causa dari salah satu kampus terbaik di dunia itu.
RK yang menjabat Gubernur Jawa Barat 2018-2023, mendapatkan gelar tersebut atas kepemimpinan dan inovasi pembangunan yang dimotorinya. Baik itu selama menjadi Wali Kota Bandung hingga menjadi Gubernur.
University of Glasgow menilai Kang Emil, biasa Ridwan Kamil disapa, sebagai sosok yang multitalenta. Juga sebagai arsitek yang visioner, penyayang dan berbelas kasih dalam kepemimpinannya, dan dinilai tidak pernah lelah untuk berjuang demi kemajuan masyarakatnya.
”Perjalanannya dimulai di Kota Bandung,” kata Senior Vice Principal and Deputy Vice Chancellor University of Glasgow, Professor Frank Coton.
Selepas dari Institut Teknologi Bandung, ITB, RK bekerja magang sebagai arsitek di salah satu firma arsitektur di Amerika Serikat. Lalu melanjutkan studinya di University of California hingga menggondol gelar Master of Urban Design.
University of Glasgow menyinggung pengalaman dari suami Atalia Praratya tersebut sebagai arsitek di Hong Kong dan awal mula Urbane Indonesia berdiri.
Urbane Indonesia merupakan firma arsitektur yang berbasis di Bandung. RK mendirikan Urbane Indonesia bersama rekannya. Menurut University of Glasgow, jangkauan firma arsitektur tersebut sangat luas dan mengesankan. Apalagi berhasil mengerjakan sejumlah proyek besar baik di Indonesia hingga luar negeri. Termasuk master plan Marina Bay Singapura yang menjadi salah satu portofolio global RK bersama Urbane Indonesia.
Tidak hanya beroreantasi pada penghasilan. Tetapi, pihak kampus tersebut juga melihat RK membantu masyarakat yang tidak mampu dengan memberi bantuan kemampuan yang dimilikinya.
”Dia semakin dikenal sebagai ’Arsitek Rakyat’ atas proyek sosial probono yang menciptakan ruang-ruang publik di kawasan pemukiman padat penduduk di seluruh Indonesia,” kata Frank Coton.
Pada 2013, RK terjun ke politik dengan harapan ingin melakukan perubahan. Ia ikut pilkada di Kota Bandung. Sebagai orang non-partai, ia memanfaatkan media sosial dan turun langsung dari pintu ke pintu. Hasilnya, berhasil menang menjadi Wali Kota dengan raihan 45 suara.
Pada 2018, RK maju sebagai calon gubernur atau cagub Jawa Barat. Ia diberi kepercayaan masyarakat untuk memimpin Jawa Barat. Tugas yang berat, karena di tengah jalan dihadang kesulitan dengan pandemi Covid-19. RK juga dianggap banyak terobosan, hingga bisa menyelamatkan banyak orang.
”Komitmen anda terhadap pendidikan, berkelanjutan, dan keadilan sosial benar-benar menginspirasi,” tutur Frank Coton.
RK adalah satu dari sepuluh orang yang menerima gelar doktor honoris causa di University of Glasgow. Tokoh lainnya berasal dari beberapa negara seperti United Kingdom (UK), Ghana, dan Australia. Seperti Professor Sir William Blair, Veronica Crosbie, dan Brian McBride. Mereka dari berbagai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Sebelum menerima gelar honoris causa dari University of Glasgow, RK diajak untuk makan malam bersama para penerima gelar lainnya.
Di Instagram pribadinya, RK sempat mengunggah momen sebelum dan setelah menerima gelar doktor honoris causa dari University of Glasgow. Peran ibunya yang paling besar dalam berbagai capaian yang diraihnya.
”Terima kasih Maci, ibunda tercinta, atas segalanya yang tidak mungkin bisa dibalas anakmu ini dengan setara. Semoga Allah selalu memuliakan hidupmu. Aamiin,”.