Eks Penyidik Tantang Alex Marwata Mundur dari KPK Jika Harun Masiku Tak Tertangkap

Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap.
Sumber :
  • VIVAnews/ Edwin Firdaus.

Jakarta - Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap menyayangkan pernyataan wakil ketua KPK Alexander Marwata yang mengaku sudah mengetahui lokasi keberadaan Harun Masiku.

Menurutnya, pernyataan tersebut justru pesan bagi Harun Masiku untuk mencari tempat atau lokasi lain untuk bersembunyi. Pernyataan Alex menurut Yudi Kontraproduktif dengan kerja keras penyidik KPK yang sedang memburu Harun Masiku.

"Menangkap buronan kasus korupsi di KPK dimana dilakukan secara sunyi dan senyap baru kemudian setelah ketangkap baru diumumkan publik oleh Pimpinan KPK," ujar Yudi dalam keterangannya, Rabu, 12 Juni 2024.

Novel Baswedan dan Yudi Purnomo

Photo :
  • VIVA / Edwin Firdaus

Kendati demikian, Yudi mengaku tak tahu motif Alexander Marwata membuat pernyataan seperti itu. Apalagi, lanjut dia, Harun Masiku sudah buron lebih dari empat tahun. 

Mantan penyidik KPK itu menantang Alexander Marwata untuk mundur dari jabatannya di KPK jika dalam satu minggu kedepan belum berhasil menangkap Harun Masiku.

"Berani enggak dia sebagai pertanggungjawaban moral mengundurkan diri," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengklaim bahwa lembaga antirasuah saat ini sudah mengetahui keberadaan buronan kasus korupsi, Harun Masiku. Ia pun menjelaskan, bahwa tak lama lagi Harun Masiku akan ditangkap.

"Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkep," ujar Alex Marwata kepada wartawan Selasa, 11 Juni 2024.

Saat ini, Alex mengklaim bahwa Penyidik KPK sudah mengetahui posisi Harun Masiku. Hanya saja, Alex tidak bisa menyampaikan posisi buronan Harun Masiku.

"Saya pikir sudah penyidik (posisi Harun Masiku)," kata Alex.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata soal penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pun, Alex membantah terkait dengan adanya informasi soal pemeriksaan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bernuansa politik.

Ia menjelaskan bahwa semua Pimpinan KPK saat ini tidak ada intervensi dari luar lembaga antirasuah.

"Sebenernya enggak ada hubungannya ya, karena kalau dari pimpinan sendiri enggak sampe ke sana. Enggak ada yang menghubungi satu pun pimpinan di antara empat," ungkap Alex.

KPK Amankan Uang dalam OTT di Bengkulu, Berapa Jumlahnya?

Alex menyebut pemeriksaan Hasto yang diklaim sebagai alat politik itu tidak ada. Hanya saja, kata Alex, ketika penyidik mendengar informasi keberadaan Harun Masiku di Jakarta, maka langsung melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.

"Kebetulan mungkin kalau yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya sudah terkecoh di Jakarta, kan gitu kan, sehingga apa muncul kan pemeriksaan saksi-saksi lagi," tukasnya.

Pengacara Tak Terima Gubernur Bengkulu Diproses KPK saat Masa Tenang Kampanye Pilkada 2024

KPK Resmi Tahan Gubernur Bengkulu Usai Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Korupsi

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan atau OTT di Bengkulu yang turut menjaring Gubernur Rohidin Mersyah

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024