Geger, Rumah Ketua Relawan Bakal Cabup Lumajang Cak Thoriq Diteror OTK

Kaca rumah relawan Cak Thoriq berlubang diteror OTK di Lumajang.
Sumber :
  • Istimewa

Lumajang – Rumah Prayogi, ketua kelompok relawan dan tim sukses bakal calon bupati (cabup) Lumajang Thoriqul Hal atau Cak Thoriq, di Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diteror orang tak dikenal (OTK). Peneror diduga menggunakan airgun. Kasus itu kini ditangani kepolisian setempat.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

Cak Thoriq adalah politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pada periode lalu menjadi Bupati Lumajang. Ketua IKA PMII Jawa Timur itu maju lagi pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Lumajang 2024 dan diusung kembali oleh PKB.

Segera setelah menyatakan diri maju lagi, tim relawannya bergerak melakukan konsolidasi menjelang Pilkada serentak 2024. Salah satu tim sukses Cak Thoriq ialah Prayogi. Di barisan itu, ia menjadi Ketua Relawan Siap Cak.

KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

Ilustrasi teror melalui WhatsApp.

Photo :
  • Softonic

Pada Sabtu, 8 Juni 2024 malam, Prayogi menggelar rapat konsolidasi mendukung Cak Thoriq di rumahnya di Kedungjajang. Konsolidasi dihadiri Cak Thoriq. "Konsolidasi itu dihadiri oleh 171 relawan se Kecamatan Kedungjajang dari 12 desa," kata Prayogi dikonfirmasi wartawan, Rabu, 12 Juni 2024.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Siang sebelum konsolidasi, Prayogi mengaku menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang bernada ancaman. "Bunyinya ‘kalau mendeklarisakan Cak Thoriq itu gak bahaya tah?’,” ujar Prayogi.

Pada malam hari selepas acara, dia mengaku menerima pesan ancaman kembali dari nomor yang sama. Isinya lebih tegas dari pesan sebelumnya. "Bunyi nadanya itu ‘kalau mendukung Cak Thoriq itu bahaya lho’,” kata Prayogi.

Dia menanggapi santai pesan tersebut. Prayogi berpikir mungkin itu ulah orang iseng saja. Dia bahkan mengira pengirim pesan adalah temannya sendiri yang ingin bercanda semata. Karena itu ia membalas pesan tersebut hanya dengan kalimat tanpa siapa si pengirim dan dibumbui emotikon tersenyum.

Dua hari berlalu, tiba-tiba pada Senin, 10 Juni 2024, sekitar pukul 02.30 WIB, ia terbangun dari tidur setelah mendengar suara teriakan dari rumah yang ditempati kakaknya. Rumah tersebut berdempetan dengan rumah Prayogi, berdiri di atas satu tanah dan halaman.

"Rumah kami yang sebelah timur yang ditempati kakak saya, tiba-tiba ada suara tembakan,” ujar Prayogi.

Sekonyong-konyong ia dan keluarganya keluar dan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata, kaca rumah kakaknya pecah dan ada lubang seperti bekas tembakan. Namun, Prayogi mengaku tak menemukan selongsong peluru di lokasi. Ia lalu melapor ke Cak Thoriq dan diteruskan ke kepolisian.

Dihubungi terpisah, Cak Thoriq menyayangkan aksi kekerasan dan dugaan intimidasi tersebut. Ia meminta kepolisian mengusut tuntas aksi teror itu. "Saya mengajak agar berkampanye dengan baik secara sejuk dan nyaman. Lewat adu gagasan dan pikiran visi visi,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya