Mengaku Siap Lawan Menantu Presiden, PAN Sindir Edy Rahmayadi Belum Dapat Tiket Maju di Pilgub

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, sesumbar siap melawan siapa saja di Pilgub Sumatera Utara. Bahkan menantu Presiden sekalipun hingga menantu malaikat. Merespons itu, Partai Amanat Nasional atau PAN, melayangkan sindirannya

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

Bagi PAN, Edy seharusnya fokus menjelaskan prestasi dan visi misi untuk Sumatera Utara. Bukan menyampaikan hal-hal yang berlebihan.

"Pernyataan Edy Rahmayadi itu terlalu bersemangat. Kelihatan sekali bahwa dia ingin meyakinkan semua. Meyakinkan agar dapat tiket untuk maju lagi," kata politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay, Rabu 12 Juni 2024.

Prediksi Mobilitas Pemudik Nataru: 9,2 Juta Orang Diperkirakan Akan Masuk ke Sumut

Saleh adalah anggota DPR RI Fraksi PAN dari Daerah Pemilihan atau Dapil Sumatera Utara II  Ketua DPP PAN ini memaklumi Edy mencoba menunjukkan sikap percaya diri lantaran belum mendapat dukungan dari partai politik menuju Pilgub Sumut 2024.

Sementara pesaingnya yakni Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, telah mendapat dukungan dari beberapa partai.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

"Kalau Bobby kan sudah ada kendaraan. Sementara, Pak Edy masih paparan kiri-kanan. Tentu harus percaya diri. Tidak usah ditafsirkan ke sana kemari. Dari dulu, diksi dan intonasi Pak Edy ya begitu. Kadang, diksi dan intonasinya terasa tidak sedap," jelasnya.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan, Edy saat ini tidak sedang bersaing dengan Bobby. Menurut Saleh, Edy justru bersaing dengan tokoh-tokoh lain yang mencoba mendapat dukungan partai.

"Untuk sementara, Pak Edy itu tidak bersaing dengan Bobby. Justru dia bersaing dengan calon-calon lain. Sebab, calon-calon lain pun masih mencari tiket. Tempat mencarinya sama, yaitu parpol. Semua parpol sedang melakukan analisis dan kajian. Belum ada kepastian apakah nanti diberikan ke Pak Edy atau ke calon lain," kata Saleh.

Saleh menambahkan, Edy baru menjadi saingan Bobby apabila sudah mendapatkan tiket menuju Pilgub Sumut. Karena itu, kata Saleh, sebaiknya Edy fokus menjelaskan apa yang sudah dan akan dikerjakan.

"Kalau sudah dapat tiket, barulah nanti bersaing dengan Bobby. Kalau sekarang, belum. Dia masih cari tiket. Menurut saya, diksi dan intonasi yang tidak sedap juga akan dipertimbangkan. Parpol-parpol tentu senang jika calon yang diusung membawa konsep dan visi-misi pembangunan Sumut,” jelasnya.

“Kalau untuk Pak Edy, minimal menjelaskan apalagi yang akan dilakukan bagi Sumut. Biar masyarakat tahu apa yang sudah dan akan dilakukan. Kalau main kosa kata seperti ini, ya susah menilainya. Silakan masyarakat menilai. Nyaman atau tidak kalau hanya bermain kata?" lanjut Saleh. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya