Bambang Pacul Curhat Banyak Anggota Komisi III Gagal ke Senayan

Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul curhat banyak rekannya di Komisi III yang tumbang alias gagal ke Senayan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. 

Menjawab Kritik, Melly Goeslaw Buktikan Disiplin di Gedung Parlemen

Hal itu disampaikan Bambang Pacul dalam Rapat Kerja bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2024.

Awalnya, Bambang menyoroti tidak adanya konektivitas antara anggaran KPK dan PPATK. Terlebih, kedua lembaga itu juga tidak membahas soal RUU Perampasan Aset.

Kapal Tim Monitoring KPK Terbalik Diterjang Ombak Laut Bali

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo)

"Tidak ada konektivitas antara anggaran KPK dan PPATK. Izin dulu undang-undang ini diterbitkan milik bersamaan, kerja itu adalah tugasnya membuat uang-uang di bandar naik ke permukaan, sehingga bisa kita potret semuanya. Kalau begitu kan tugas berikutnya akan jadi lebih mudah," kata Bambang di ruang rapat Komisi III.

KPK Klaim Tak Lagi Fokus Operasi Tangkap Tangan karena Urusan Mudah

Bambang kemudian menyinggung soal adanya politik transaksional selama Pileg 2024. Hal ini kata dia, membuat rekan-rekannya di Komisi III banyak yang tidak lolos kembali ke Senayan.

"Mohon izin, hari ini kebijakan spirit zamannya sudah seperti ini, kalau spirit zamannya sudah seperti ini sudah sangat transaksional. Mohon maaf, ini kalau kawan-kawan jujur untuk sampai ke sini lagi berat pak, jujur berat pak," kata dia.

"Izin, anggota Komisi III yang jumlahnya isinya 54 itu, 21 gagal bertempur pak, tumbang semua pak," ujar Bambang.

Bambang lantas menyoroti anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan dan Wakil Ketua DPR dari Golkar, Lodewijk Freidrich yang tidak lolos ke Semayan pada Pileg 2024. 

"Kenapa? Karena mitranya tidak memberi aspirasi, kita paham. Itu Pak Trimedya itu sampai nangis-nangis pak, kalau tumbang itu kayak raksasa, Pak Trimedya tumbang. Seluruh Senayan membicarakan, anggota kita di Senayan ini 'siapa yang tumbang?', semuanya dimasukan ke catatan, dia termasuk catatan paling atas top ten, orang kuat tumbang," kata Bambang.

"Ada Wakil Ketua DPR kita, Pak Lodewijk tumbang, masuk top ten. Jadi nggak gampang pertempuran di lapangan, inilah yang mohon izin, carikanlah solusi yang lebih substansi lagi, apa sih syarat objektifnya. Mohon ini kerja samanya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya