Jokowi Sebut HUT ke-80 RI Hanya Akan Dilakukan di IKN
- Biro pers Istana.
Jakarta – Bukan lagi di Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa upacara perayaan HUT RI ke-80 hanya akan dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Saat ini ibu kota Indonesia tengah menjalani masa transisi dari Jakarta ke IKN. Berbagai rencana tengah dijalankan pemerintah untuk kelancaran pembangunan ibu kota baru, salah satunya yaitu rencana upacara perayaan HUT RI tahun 2024 di IKN.
Jokowi mengundang semua tokoh penting, termasuk mantan presiden dan duta besar negara sahabat untuk menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 di IKN.
“Semuanya diundang, semuanya diundang. Ke IKN," kata Jokowi saat menghadiri penimbangan serentak di Posyandu Terintegrasi RW 02 RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (11/6/24) seperti yang dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengonfirmasi bahwa pelaksanaan Upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 digelar di IKN dan di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Iya, sebagian di IKN, sebagian di sini," kata Muhadjir Effendy setelah menghadiri rapat terbatas terkait Upacara HUT Ke-79 RI di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (10/6/24).
Muhadjir juga mengungkapkan bahwa Jokowi akan memimpin langsung upacara di IKN, didampingi oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Sementara itu, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta dipimpin oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin dan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Setelah upacara perayaan HUT RI ke-79 dilaksanakan di dua lokasi, Jokowi menyatakan nantinya Upacara 17 Agustus tahun depan hanya akan dilakukan di IKN setelah Keputusan Presiden (Keppres) tentang perpindahan IKN diterbitkan.
"Nanti tahun depan kalau sudah ada keputusan presiden mengenai perpindahan baru nanti (upacara) di IKN saja," kata Jokowi kepada wartawan.
Keputusan tersebut dibuat karena pertimbangan mobilisasi dan akomodasi yang tidak praktis jika upacara harus dilakukan di dua lokasi.
"Termasuk juga urusan yang berkaitan dengan mobilisasi, transportasi, akomodasi itu tidak mudah," imbuh Jokowi.