Kubu SYL Singgung Nama Khofifah di Sidang: Pantas Pilih Gubernur daripada Menteri
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Nama bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut dalam persidangan kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Kementan Ri yang menyeret mantan Menteri Pertanian RI Syahru Yasin Limpo. Nama Khofifah disebut dalam sidang kasus korupsi ketika tengah menyinggung soal dana operasional.
Penasehat hukum SYL saat itu tengah menyinggung soal dana operasional kepada mantan anak buah SYL di Bupati Gowa dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Malik Faisal. Â
"Pada saat bupati 2 periode dan gubernur 2 periode, sepengetahuan bapak, berapa sih perkiraan saja ya, dana operasional bupati?,"Â tanya pengacara hukum SYL di ruang sidang Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Senin 10 Juni 2024.
"Jadi kalo operasional resmi yang ada di APBS memang ada persentase nol koma sekian dari pagu," jawab Malik.
"Perkiraan saja?" timpal penasihat hukum SYL menyela.
"Mungkin kalo waktu gubernur Rp 5 miliar mungkin operasionalnya per tahun," kata Malik
"Per tahun?," tanya penasihat hukum SYL memastikan.
Malik mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memastikan angkanya, sebab pengelola dana tersebut bukan dilakukan olehnya. Ia menyebut ada orang khusus yang mengurusnya.
Kemudian, ditegaskan juga bila ia tak mengetahui soal dana operasional ketika SYL menjadi Bupatk Gowa. Sebab, kala itu Malik tak memiliki kewenangan perihal tersebut.Â
"Artinya sebagai gubernur perkiraan bapak Rp5 miliar ya?," tanya penasihat hukum SYL.
"Kurang lebih Rp 5 miliar per tahunnya," kata Malik.
Setelah menjelaskan jumlah dana operasional tersebut, kubu SYL menyebut nama Khofifah Indar Parawansa. Ia mengklaim bahwa ada salah satu alasan bacagub Jawa Timur itu memilih tetap menjadi gubernur ketimbang menteri RI.
"Berarti lebih besar pak daripada menteri pak, karena menteri perhitungannya itu cuma 1,2 pak berdasarkan fakta persidangan," kata dia.
"Kalau menteri 1,2 per tahun, gubernur 5 miliar per tahun perkiraan ya, pantas saja Ibu Khofifah itu memilih menjadi gubernur daripada menjadi menteri pak. Ini berita ya, berita di surat kabar," sambungnya.