Tata Cara Haji bagi Wanita Haid, Tetap Wajib Wukuf di Arafah

Jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah - Jabal Rahmah tahun 2023
Sumber :
  • AP Photo/Amr Nabil

VIVA – Mengalami haid atau menstruasi merupakan kondisi alami yang dialami setiap wanita. Hal ini kemudian sering menimbulkan pertanyaan terkait tata cara pelaksanaan ibadah haji bagi wanita yang sedang haid.

12 Wanita Dievakuasi dari Rumah Kosong di Surabaya, Dijanjikan Jadi Pemandu Lagu

Konsultan ibadah Daerah Kerja Makkah, Siti Mahmudah menegaskan, bagi perempuan meskipun sedang haid, tetap wajib berangkat ke Arafah untuk Wukuf.

Wukuf di Padang Arafah

Photo :
  • Antara/Maha Eka Swasta
Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

"Perempuan tetap wajib berangkat ke Arafah dengan niat umrah haji walaupun dalam keadaan sedang haid. Ingat, haji adalah Arafah. Maka tidak sah bila pada 9 Zulhijjah tidak hadir di Arafah," ujar Siti Mahmudah dilansir dari situs Kemenag.

Sedangkan untuk melakukan Tawaf Ifadhah bagi perempuan yang sedang haid, agar menunggu sampai suci jika masih punya waktu untuk tinggal lama di Makkah.

Wanita Nekat Bohongi Walkot Jaktim Modus Kerja Sama Proyek, Kerugian Capai Rp 5,8 M

Sebab haid termasuk dalam hadas besar, oleh karena itu wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melakukan tawaf.

Namun jika tidak punya waktu lagi, sambung Siti, amati apakah ada masa jeda suci. Jika tidak melihat darah haid, segera mandi, lalu memakai pembalut yang rapat dan menjaga dari tetesan darah, kemudian melaksanakan tawaf ifadhah dan sai.

Sedangkan jika kondisi menjelang pulang, masih haid dan harus segera kembali ke Indonesia, kata Siti maka boleh melakukan Tawaf Ifadah dengan menjaga darah haidnya menggunakan pembalut yang aman.

Menurut Siti,  mereka yang akan meninggalkan kota Makkah masih dalam keadaan haid, tidak perlu melakukan Tawaf Wada, yaitu cukup berdiri dan berdoa di hadapan Masjidil Haram untuk pamit pulang dari rumah Allah sebagai tamu Allah.

Adapun berdasarkan Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 terbitan Kementerian Agama RI juga menjelaskan, semua rukun dan wajib haji boleh dilaksanakan perempuan dalam kondisi haid atau nifas, kecuali tawaf.

Akan tetapi jika kondisi terjadi haid setelah tawaf, jamaah boleh melanjutkan bersa'i dengan cara memampatkan atau menyumpal jalan darah haid supaya tidak menetes.

Dalam  Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 juga dijelaskan, salah satu solusi untuk jamaah haji wanita agar adah haji tidak terhalang haid adalah dengan meminum pil anti haid sesuai petunjuk dokter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya