AHY: ATR/BPN Berantas 19 Kasus Mafia Tanah yang Rugikan Negara Rp 893 Miliar
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta -Â Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan capaiannya kementeriannya setelah melalui 100 hari kerja sebagai Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), mulai dari Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) hingga memberantas mafia tanah.
AHY bercerita pertama kali diberikan amanah oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Hari pertama kerja langsung terbang dan turun ke lapangan. Inilah yang kita lakukan di Sulawesi Utara ketika itu. Saya langsung menyerahkan sertifikat secara door to door, sekaligus menyerahkan penyerahan untuk gereja," kata AHY dikutip pada Sabtu, 8 Juni 2204.
Usai diberikan amanah oleh Presiden Jokowi, AHY mengaku langsung menyambangi sejumlah kementerian dan lembaga yang terkait dengan ATR/BPN. Tujuannya, kata dia, untuk menyelesaikan segala masalah.
"Banyak urusan ATR/BPN dengan APH (aparat penegak hukum0, urusan sengketa, konflik, mafia tanah. Oleh karena itu, kami mendatangi Kejaksaan Agung dan Mabes Polri," katanya.
Sementara itu, program pertama yang dikebut oleh Kementerian ATR/BPN yaitu pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). AHY menyebut program itu merupakan salah satu arahan prioritas dari Presiden Jokowi.
Pada tahun 2017, kata AHY, baru ada 46 juta bidang tanah yang teregister dan meningkat menjadi 110,8 juta pada Februari 2024.
"Alhamdulillah, dalam 1000 hari terakhir berhasil kita tambah 2,4 juta bidang tanah yang teregister. Sehingga hari ini ada 133,3 juta bidang tanah. Mohon doa dan dukungan teman-teman sekalian, mudah-mudahan akhir tahun 2024 ini benar-benar bisa tercapai 120 bidang tanah (yang teregister PTSL)," ucapnya.
Tak hanya itu, AHY juga mengatakan progres penyelesaian tanah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah tuntas secara bertahap. Adapun, Kementerian ATR/BPN mendapat target 21 paket pengadaan tanah untuk diselesaikan di IKN.
"Di minggu-minggu terakhir ini, ada empat paket pengadaan yang telah selesai. Sedangkan, beberapa masih on going. Di antaranya untuk infrastruktur tahap satu, sistem pengelolaan air minum, lalu ada jalan shortcut di Pasar Sepaku dan terakhir jalan tol akses menuju IKN," ujar AHY.
AHY juga fokus memberantas mafia tanah di Indonesia. Ia mengaku telah menyelesaikan 19 kasus mafia tanah selama 100 hari menjabat sebagai Menteri ATR/BPN. Ia mengatakan terdapat 82 kasus yang diduga menyebabkan potensi kerugian negara hingga Rp1,7 Triliun.
"Kita bekerja dengan serius ada 19 kasus yang berhasil (diberantas) yang lainnya masih on progress. Dari 19 kasus saja kita sudah berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara dan masyarakat itu sekitar Rp893 miliar. Sebetulnya lebih banyak lagi yang bisa kita selamatkan, tapi tentu serba ada keterbatasan," pungkasnya.