Indonesian Youth Diplomacy: Butuh Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Majukan Peran Pemuda

Pemateri di Acara Indonesian Youth Diplomacy atau IYD
Sumber :
  • IYD

Jakarta – Kepemimpinan pemuda Indonesia di tingkat global, perlu didorong melalui kolaborasi. Yakni antara pemuda, pemerintah, swasta dan institusi diplomasi. Organisasi pemuda Indonesian Youth Diplomacy (IYD) mendorong kolaborasi itu, untuk masa depan pemuda Indonesia.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Itu terungkap dalam Gala Dinner yang dihadiri duta besar berbagai negara, kepala daerah, serta dari perwakilan swasta dan organisasi pemuda yang digelar IYD.

IYD mengangkat tema Indonesia Emas 2045 di mata pemuda. Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, yang membuka acara itu. Jelas dia, tujuannya adalah menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Viral Sepasang Kekasih Kepergok Sedang Asyik Kelonan di Masjid

“Pemuda Indonesia harus berperan bukan hanya dalam memajukan kepentingan bangsa saja tapi menjaga kedamaian dunia. Kita tidak bisa bicara masa depan Indonesia dan masa depan dunia kalau dunianya sendiri sudah tidak ada karena ancaman konflik dan krisis iklim,” kata Meutya Hafid.

Acara tersebut digelar di Royal Glass House, Park Hyatt Jakarta Kamis malam kemarin.

Perkuat Sinergitas, bank bjb Tandatangani PKS Penggunaan Produk dan Jasa Layanan Perbankan dengan TNI Angkatan Laut

Sedangkan mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, menilai yang menjadi perhatian dalam mengejar ketertinggalan adalah Pendidikan. Tujuannya, SDM kita yang produktif dan masuk bonus demografi, bisa dimanfaatkan dengan optimal.

“Saat ini, masih ada tantangan mengejar kualitas SDM dan tingkat pendidikan dari tenaga kerja kita yang juga harus beradaptasi dengan transformasi digital dan perubahan zaman,” tegas mantan Ketua Umum Kadin tersebut.

Ketua IYD, Michael Victor Sianipar, menilai acara ini harus memberi optimisme yang tinggi kepada pemuda. Juga memperkuat jaringan lintas sektor untuk mempersiapkan pemimpin dunia berikutnya dari seluruh daerah di Indonesia.

"Harapan kami Indonesia Emas 2045 nanti kita bisa melihat tokoh-tokoh baru di level dunia dari Indonesia. Pemimpin-pemimpin dari organisasi dunia dan juga CEO-CEO dari perusahaan terbesar yang ada di dunia, itu baru Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Hadir seperti Duta Besar Jepang Masaki Yasushi, Duta Besar Singapura Kwok Fook Seng, Duta Besar Australia Penny Williams, juga Duta Besar Jerman Ina Lepel. Turut hadir juga tokoh-tokoh muda seperti Rahayu Saraswati, Puteri Komaruddin, Bima Arya, dan lainnya.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024