Menaker Ida Sampaikan Pentingnya Peran Internasional Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
- Kemnaker
VIVA – Situasi ketenagakerjaan di Palestina menjadi salah satu isu penting yang dibahas dalam pertemuan Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-112 diselenggarakan di Jenewa, Swiss pada tanggal 3-14 Juni 2024. Pada konferensi tersebut juga membahas masalah dialog sosial, kerja masa depan, kasus dan situasi ketenagakerjaan di sejumlah negara serta isu standar ketenagakerjaan internasional.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah menekankan perhatian khusus terhadap kondisi pekerja Palestina di wilayah terjajah. Menaker Ida menyoroti pentingnya dukungan internasional dalam mengatasi tantangan yang dihadapi para pekerja di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Menaker Ida juga menyampaikan apresiasi kepada Direktur Jenderal International Labour Organization (ILO) atas laporan yang menggambarkan penderitaan pekerja di wilayah tersebut.
"Laporan ini dengan jelas menunjukkan skala kehancuran dan kesulitan yang dialami oleh rakyat Palestina, khususnya pekerja. Kami setuju bahwa setiap upaya untuk meringankan penderitaan mereka harus dimulai dengan penghentian permusuhan," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat memberikan pernyataan nasional membahas laporan Dirjen ILO mengenai situasi pekerja di wilayah Arab yang diinvasi, Jenewa, Kamis (6/6/2024).
Menaker menegaskan bahwa penghentian invasi dan pemberian akses tanpa hambatan bagi bantuan darurat adalah langkah pertama yang krusial.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan standar ganda dalam menangani isu ini dan secara aktif memperjuangkan keadilan sosial untuk Gaza," tegasnya.
Dalam pidatonya, Menaker Ida juga menekankan pentingnya dukungan politik yang lebih kuat untuk pengakuan negara Palestina dan mendorong proses perdamaian di bawah naungan PBB. Ia menegaskan bahwa mewujudkan kedaulatan Palestina adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.
"Kita semua harus berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional, termasuk hukum humaniter dan hak asasi manusia, untuk melindungi warga sipil di wilayah yang diinvasi," tambahnya.
Menaker juga menggarisbawahi pentingnya implementasi Strategi Ketenagakerjaan Nasional Palestina 2021-2025 yang dirancang bersama dengan ILO. Strategi ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, dan memperkuat tata kelola pasar tenaga kerja.
"Kami mendesak perluasan langkah-langkah perlindungan sosial dan dukungan bagi pekerja pengangguran serta korban perang di wilayah terinvasi," ujarnya.
Di akhir pidatonya, Menaker Ida Fauziyah menyerukan kerja sama global untuk memastikan keberhasilan fase pemulihan dan rekonstruksi di Palestina. Ia juga mendorong ILO untuk bermitra dengan badan-badan PBB lainnya, termasuk UNRWA, guna memastikan penyaluran bantuan dan program pembangunan yang tepat sasaran.
"Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri kekejaman dan memberikan keadilan yang layak bagi pekerja dan rakyat Palestina," tutupnya.