55 Ribu Jemaah Haji Indonesia Akan Jalani Prosesi Murur

Ilustrasi ibadah haji.
Sumber :
  • MCH 2023

VIVA Nasional – Sebanyak 55 ribu jemaah haji Indonesia tidak akan bermalam (mabit) di Muzdalifah. Nantinya 55 ribu jemaah tersebut hanya akan melintas (murur) saat di Muzdalifah dan langsung ke Mina.

Kementerian BUMN dan Badan Penyelenggara Haji Bakal Bentuk Tim Optimalisasi Pelayanan

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid.

Menurut Subhan, angka 55 ribu itu didapat dari jumlah jemaah reguler 10.000 orang, ditambah 27 ribu jemaah yang tahun sebelumnya menempati Mina Jadid plus pengurangan luas area Muzdalifah akibat pembangunan toilet yang memakan space 20 ribu.

Ribuan Orang di Sumbar Daftar Jadi Calon Petugas Haji 2025

Ilustrasi jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah

Photo :
  • MCH / Zaky Al Yamani

“Luas 20 ribu itu kalau diasumsikan setara dengan 18.000 jemaah. Sehingga totalnya itu 18.000 ditambah 10.000 (jemaah reguler) ditambah 27 ribu (jemaah yang tahun sebelumnya menempati Mina Jadid),” kata dia kepada tim Media Center Haji di Kantor Daker Makkah, Kamis 6 Juni 2024.

Itharaa Alkhair Berkomitmen Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah Haji

Sebanyak 55 ribu jemaah haji itu juga telah memenuhi empat kriteria murur, yakni mengalami risiko tinggi secara medis; lansia; disabilitas; dan para pendamping jemaah (risti, lansia, dan disabilitas).

Menurut Subhan, saat ini pihaknya terus melakukan pendataan melalui ketua sektor dan ketua kloter berbasis empat kriteria itu.

Jemaah haji sempat terlantar di Muzdalifah

Photo :
  • Lutfi Dwi Pujiastuti/MCH 2023

“Ketua kloter nantinya akan menyampaikan ke ketua sektor,” kata dia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Subhan mengasumsikan, setiap maktab ada 750an jemaah yang melaksanakan murur.

Sehingga dengan jumlah 73 maktab yang ditempati jemaah haji Indonesia, angka 55 ribu itu bisa tercapai.

Jemaah Haji asal Indonesia di Muzdalifah

Photo :
  • MCH 2023 | Lutfi Dwi Pujiastuti

“Nanti kita tinggal sesuaikan dengan jumlah bus yang diperlukan,” katanya.

Seluruh jemaah yang berangkat dari Makkah ke Arafah, kata dia, akan mengikuti skema normal.

Pada tanggal 9 Dzulhijah (16 Juni 2024) ketika terbenam matahari di Arafah, jemaah mulai digerakkan menuju Muzdalifah dan juga ke Mina.

Jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Muzdalifah dan Mina

Photo :
  • Lutfi Dwi Pujiastuti/MCH 2023

“Pada fase ini trip pertama dan kedua diperuntukkan untuk jemaah murur,” katanya.

Setelah selesai trip pertama dan kedua, jemaah non murur akan diikuti skema normal.

Di mana mereka akan bergerak dari Arafah ke Muzdalifah pada pukul 23.00 dan mereka sudah harus berada di Mina paling lambat pukul 08.30 Waktu Arab Saudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya