PBNU Blak-blakan Ungkap Alasan Mau Kelola Tambang: Untuk Pembiayaan Organisasi

Gus Yahya dan Gus Ipul hadir ketika PBNU melakukan kegiatan halal bi halal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkap alasan pihaknya ingin mengelola tambang. Gus Yahya mengatakan PBNU butuh pendapatan baru untuk mengelola organisasi.

Prabowo Bakal Lanjutkan Program Bansos Beras 10 Kg di Era Jokowi

Hal itu disampaikan Gus Yahya usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan izin usaha pertambangan terhadap ormas keagamaan.

"Saya katakan, NU nih butuh, apapun, yang halal yang bisa menjadi sumber revenue untuk pembiayaan organisasi," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024. 

KSAL Ungkap Alasan Sematkan Jokowi Brevet Kehormatan Hiu Kencana

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Juni 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Gus Yahya kemudian membeberkan, PBNU memiliki 3.000 pesantren dan madrasah. Sumber daya untuk mengelola ribuan pesantren dan madrasah yang diambil dari komunitas itu tidak mencukupi.

Pencapaian Presiden Jokowi: Menembus Batas hingga Menghubungkan Negeri

"Untuk mengelola itu semua dibutuhkan sumber daya dan sekarang realitasnya kita ketahui bahwa sumber daya komunitas yang diambil dari komunitas itu sendiri tidak lagi mencukupi sehingga perlu ada intervensi," tutur dia. 

Ilustrasi - Tambang batu bara

Photo :
  • ANTARA FOTO

Lebih lanjut, Gus Yahya menyambut baik keputusan Presiden Jokowi yang memberikan izin ormas keagamaan mengelola tambang. Kata dia, Jokowi sudah berjanji memberikan konsesi tambang itu sejak 2021 lalu.

"Pada pembukaan muktamar ke-34 di Lampung bulan Desember 2021 dulu Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan itu akan menyediakan konsesi tambang untuk NU. Itu beliau sampaikan dulu, itu artinya pemerintah berfikir untuk menyediakan kebijakan afirmasi untuk ormas keagamaan ini," tutur Gus Yahya. 

Jokowi saat meninjau pembangunan Sirkuit MotoGP di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Jokowi Nonton MotoGP Besok, Polda NTB Berlakukan Contraflow Menuju Sirkuit Mandalika

Polda Nusa Tenggara Barat akan memberlakukan sistem contraflow untuk mencegah kemacetan menuju Sirkuit Mandalika pada puncak perhelatan MotoGP pada Minggu, 29 September

img_title
VIVA.co.id
28 September 2024