Daftar 10 Penerima Kalpataru 2024, Menteri Siti Tegaskan Mereka Pahlawan Lingkungan

Penerima Kalpataru 2024.
Sumber :
  • Dokumentasi KLHK.

Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan, penting penghargaan Kalpataru untuk digelar. Menurutnya Kalpataru memberikan berbagai dampak positif salah satunya, memotivasi dan mendorong kepeloporan penerima dalam pelestarian fungsi Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sabet Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards Indonesia 2024, BNI Pimpin Masa Depan Dunia Kerja

Hal itu ditegaskan Siti dalam penyerahan Penghargaan Kalpataru pada Rabu, 5 Juni 2024. Sebanyak 10 individu dan kelompok menerima penghargaan tersebut pada tahun ini.

Acara Penghargaan Kalpataru 2024 digelar di Gedung KLHK, Jakarta. Kegiatan tersebut diselenggarakan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dengan tema 'Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience'.

Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

"Kita persembahkan rasa syukur kepada Tuhan, hari ini atas rahmatnya kita bisa bersama-sama mengikuti acara penyerahan Penghargaan Kalpataru kepada para pahlawan lingkungan yang benar-benar telah melakukan sesuatu yang luar biasa dan nyata dalam rangka mempertahankan meningkatkan dan memulihkan kualitas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta kualitas sosial masyarakat sekitar untuk menjadi lebih baik," ujar Siti dalam sambutannya dikutip dari keterangannya, Kamis, 6 Juni 2024.

Menteri LHK Situ Nurbaya di kantornya.

Photo :
  • Dok. KLHK
Intip Aksi Hijau yang Dilakukan Marcella Zalianty Jolene Marie Rotinsulu, dan Jola Sharon

Lebih lanjut, Siti menjelaskan, penghargaan Kalpataru sebagai tanda apresiasi pemerintah terhadap upaya dan jasa bakti masyarakat kepada lingkungan. Penghargaan ini sekaligus merupakan amanah bagi penerimanya untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan, serta upaya-upaya perlindungan pemeliharaan dan pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Adapun pemilihan pemenang penghargaan ini tentunya tidak sembarang dilakukan. Para pemenang diseleksi dan diproses dengan ketat. Dimulai dari seleksi usulan dan rekomendasi tingkat daerah, verifikasi dan validasi administrasi dan teknis serta lapangan oleh tim khusus yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. 

“Serta juga disidangkan oleh Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang terdiri dari 12 orang tokoh prominent dipimpin oleh Bapak Hasan Wirayuda, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Juga berlangsung melalui tahapan tanggapan publik kita," jelas Siti.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru Hassan Wirajuda menjelaskan terkait perkembangan acara ini yang sudah berlangsung sejak 1980-an. Menurutnya, tidak banyak perbedaan dalam penyelenggaraan ini.

Bahkan, ia bangga penghargaan ini bisa berlangsung selama 44 tahun karena artinya, masyarakat masih antusias dan sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.

"Artinya, kelompok konservasi, pembina, dan sebagainya. Jadi isunya juga masih relatif sama. Misalnya, pemeliharaan perluasan hutan bakau. Itu juga isu dulu. Isu sekarang lebih relevan karena isu itu juga bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. Jadi dengan kata lain,  melihat dan menghargai bahwa kita punya inisiatif yang lokal, sebagian merupakan kearifan lokal. Jauh sebelum isu climate change. Karena itu, saya menyerukan kita gelorakan kembali semangat Kalpataru ini," tutur Hassan.

Perwakilan Kelompok KTH Wanampaksi, Sujarwo yang menerima penghargaan Kalpataru 2024. Ia tak menyangka telah mendapat penghargaan ini. "Kami kemarin kaget juga dapat penghargaan ini dan mudah-mudahan dengan penghargaan ini menambah semangat teman-teman kami dalam kegiatan berkonservasi," ujar Sujarwo.

Sujarwo merupakan bagian dari Kelompok KTH Wanampaksi. Ia bercerita kelompok ini melakukan berbagai kegiatan dan upaya menjaga lingkungan hidup seperti menjaga mata air, menanam tanaman, hingga melestarikan burung.

Awalnya, kelompok tersebut hanya berfokus pada melestarikan burung. Namun, perlahan kelompok ini mencoba untuk beralih dan memulai mengelola kesehatan air dan tanaman.

"Memang untuk kegiatan kami, pertama itu hanya fokus pada burung, tapi burung berjalan, ternyata kita itu salah. Ternyata yang harus kita kelola dan jaga itu adalah air. Makanya di awal kegiatan kita menjaga mata air di setiap awal musim penghujan kita selalu menanam tanaman kitkus di yuna-yuna tangkapan mata air dan kita juga menjaga batuan kas," kata Sujarwo.

PEnerima Kalpataru 2024.

Photo :
  • Dokumentasi KLHK.

Kini, menurut Sujarwo, kelompok KTH Wanampaksi semakin fokus melestarikan burung. Di mana ada tiga prioritas yang dilakukan.

Selain KTH Wanapaksi, terdapat beberapa individu dan komunitas lainnya yang menerima penghargaan Kalpataru. Berikut ini daftar lengkap 10 penerima penghargaan Kalpataru 2024:

1. Adolof Olof Wonemseba untuk kategori Perintis Lingkungan (Papua Barat). Kegiatan : Konservasi Karang Kima (Kerang Raksasa). 

2. Infirmus Abi Perintis lingkungan (NTT). Kegiatan : Konservasi Sumber Daya Air. 

3. Sururi – Profesor Mangrove adalah julukannya. Kegiatan: Perintis Lingkungan (Semarang- Jateng). 

4. Komang Anik Sugiani. Kegiatan: Perintis Lingkungan (Bali) yang fokus pada penanganan sampah. 

5. Kepala BPDAS Way Seputih Lampung Idi Bantara untuk kategori Pengabdi Lingkungan. Kegiatan: Collaborative management menangani koflik dan mengajak warga untuk berkebun alpukat sieger. 

6. Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau Kalimantan Utara. 

7. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya, pelestari pesut mahakam. Kegiatan: Penyelamat lingkungan. 

8. Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi (Kulon Progo Yogyakarta). Kegiatan: Konservasi air, burung, karst. 

9. Dindin Komarudin untuk kategori Pembina Lingkungan. Kegiatan: Pendaur ulang sampah dari Jakarta.

10. Rukmini Paata Toheke, Pembina lingkungan dan konservasi berbasis adat di Sulawesi tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya