Maju Kontestasi Pilwalkot Yogyakarta, Waketum Kadin DIY Berguru pada Eks Wali Kota

Diskusi Rembug Warga Jogja
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

VIVA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Kadin DIY) Wawan Harmawan maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Kota Yogyakarta. Wawan mengaku dirinya berguru dan akan mengadopsi cara kepemimpinan mantan Walikota Yogyakarta dua periode Herry Zudianto.

Pilkada Bandung Barat, Elektabilitas Jeje Govinda dan Hengky Kurniawan Bersaing Ketat

Wawan menerangkan saat dirinya membulatkan tekad berkontestasi di Pilwakot Yogyakarta, orang pertama yang dicarinya adalah Herry Zudianto. 

Wawan menilai sosok Herry sukses dijadikan teladan baik di bidang bisnis maupun politik pemerintahan. Dua periode memimpin Yogyakarta, sejumlah capaian telah dilaksanakannya di berbagai bidang. 

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

"Saya kan belum ada pengalaman di bidang politik pemerintahan makanya belajar dari pengalaman beliau dan hal positif yang beliau kerjakan selama menjabat Walikota Yogyakarta mau saya lanjutkan ke arah yang lebih baik," kata Wawan di acara Rembuk Warga Jogja pada Selasa 4 Juni 2024 malam.

Wawan menyebut sosok Herry adalah pemimpin yang punya karakteristik dalam membangun masyarakat Yogyakarta. Semasa kepemimpinan Herry, Wawan meniali pemerataan pembangunan infrastruktur terjadi tidak hanya dikerjakan di titik yang strategis semata, melainkan sampai ke tingkat kelurahan yang semakin mempercantik wajah pemukiman. 

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

"Fokus pembangunan beliau tidak banyak di titik tertentu saja melainkan semuanya. Jalan kampung semuanya rapi dan terang. Tamanisasi di kampung digalakkan dan itu justru menekan areal kumuh. Itu yang akan kami usung, pembangunan harus masuk ke semua lini sampai ke pelosok yang ada di Yogyakarta," sebut Wawan.

Soal UMKM, Wawan menyatakan bahwa perhatian terhadap kelompok usaha itu harus pula dimaksimalkan. Pemberdayaan UMKM harus menyentuh aspek pengembangan di semua segi agar cepat naik kelas. Tidak hanya produksi dan pemasaran saja yang perlu diperhatikan, melainkan semuanya agar proses pemberdayaan bisa menyeluruh. 

"Menjadi pemimpin itu harus melayani, sehingga untuk mewujudkan pelaku usaha yang kompeten UMKM ini harus digembleng secara maksimal. Konkretnya pemimpin terjun langsung melihat apa masalah dan tantangan serta peluang dan merumuskan program pemberdayaan," urai Wawan.

Sementara Herry yang hadir dalam diskusi menerangkan Kota Yogyakarta membutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar ingin melayani masyarakat. 

Selain itu juga punya visi dan misi yang diikuti dengan pemikiran di luar kotak. Pejabat eksekutif, lanjut Herry, harus keluar dari pakem birokrasi yang terlalu formal dan membuat terobosan nyata bagi kesejahteraan warga. 

"Pemimpin Yogyakarta ke depan juga harus sinergi dengan masyarakat, karena potensi pemikiran warga itu luar biasa sekali. Tinggal bagaimana mensistematiskan itu dan menjalankannya sesuai dengan kebutuhan daerah," ucap Herry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya