Reaksi Dingin Pak Bas Tanggapi Protes Buruh soal Potongan Tapera

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengikuti RDP di Komisi V DPR RI
Sumber :
  • Dok Kementerian PUPR

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono enggan berspekulasi menangapi aksi buruh yang menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). 

Debat Publik Terakhir, Cagub Jateng Ahmad Luthfi Janji Lakukan Ini untuk Buruh hingga Petani

Kebijakan Tapera sendiri mewajibkan para pekerja untuk membayar iuran dari potongan gajinya, jumlahnya 3 persen dari total seluruh gaji.

Basuki menilai demo wajar saja dilakukan di mana-mana dan tidak ada larangan. Namun, soal kebijakan Tapera yang diprotes, Basuki sama sekali tak mau menjawab apapun.

PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025, Buruh Sebut Bakal Tingkatkan Potensi PHK

"Kan demo di mana-mana ya demo ya, saya enggak bisa jawab," kata Basuki di Kompleks Kemensetneg, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.

Basuki Ungkap Arahan Prabowo soal IKN: 2025 ASN Pindah, 2028 Penyelesaian Kantor DPR hingga MA

Selama ini Basuki lebih sering irit bicara setiap ditanyakan soal kebijakan Tapera dan pergolakan penolakan di tengah masyarakat. Padahal diketahui, Basuki memiliki jabatan di Badan Pengelola (BP) Tapera, sebagai Menteri PUPR dia merupakan Ketua Komite Tapera.

Sebelumnya, Basuki sempat ditanya soal banyaknya penolakan soal kebijakan Tapera, bahkan sampai ada yang mau menggugat kebijakan tersebut. Dirinya pun mengakui memang selama ini banyak suara sumbang soal penolakan Tapera di tengah masyarakat.

Soal permintaan peninjauan ulang hingga gugatan ke MK dia juga tak mau berkomentar banyak. Ia hanga mengatakan agar semua pihak mengikuti saja prosesnya.

"Banyak sekali memang (yang menolak dan meminta kebijakan ditinjau ulang). Ya nanti kita ikuti saja prosesnya," kata Basuki beberapa waktu lalu.

Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono

Ikatan Santri DKI Lakukan Aksi Demo pada Ucapan Suswono: Kami Sangat Menyayangkan!

Afthon juga menambahkan bahwa pernyataan Suswono tidak hanya melukai umat Islam, tetapi juga merusak citra pemimpin yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. 

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024