Terkuak Fakta Baru Penganiayaan Brutal Bocah Siswa SMP hingga Tewas di Kota Batu

Ilustrasi mobil polisi.
Sumber :
  • Antara

Malang – Terungkap fakta baru kasus penganiayaan yang menyebabkan siswa SMPN di Kota Batu berinisial R meninggal dunia. Korban R jadi korban penganiayaan berat yang dilakukan 5 temannya yang masih pelajar.

Seribu Hektare di PIK Tak Ada Azan, Tampang Istri Selingkuh hingga Mobil Fahri Terbakar

Pun, 3 dari 5 pelajar yang ditetapkan sebagai tersangka sempat mengkonsumsi minuman keras atau miras.

Guru Bimbingan Konseling, Herlina Evi Dwi Setyowati mengatakan dari pengakuan pelajar mengkonsumsi miras didapat setelah kasus tersebut mencuat pada Jumat, 31 Mei 2024.

Apa Motif Chandrika Chika Lakukan Dugaan Penganiayaan?

Informasi yang didapat, tiga dari lima tersangka dengan nama samaran yakni Alfa, Fulan, dan Revo sebelum menganiaya R secara brutal, sempat menenggak miras terlebih dahulu. Sementara, dua anak lainnya tak mengkonsumsi miras.

"Saat kejadian itu Alfa berperan sebagai anak yang menjemput R untuk dibawa ke tempat kejadian dan di sana Fulan serta Revo telah menunggu. Alfa juga berperan sebagai orang yang merekam aksi pengeroyokan tersebut," kata Herlina, pada Selasa, 4 Juni 2024.

Deretan Fakta Menarik Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina, Skuad Garuda Punya Peluang Menang

Rumah duka korban di Jalan Bromo, Sisir, Kota Batu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Lalu, untuk Revo diketahui melakukan pemukulan terhadap R hingga mengalami retak batok kepala sebelah kiri. Kondisi itu yang memicu korban R mengalami pendarahan dan penggumpalan darah di otak.
Aksi brutal itu dilakukan bersama Fulan yang juga melakukan pemukulan dan menendang korban.

"Setelah pihak sekolah dapat informasi terkait kejadian itu kami langsung memanggil mereka. Meskipun itu terjadi di luar sekolah kami memiliki kewajiban untuk menindak hal tersebut," jelas Herlina.

"Pada kami Alfa mengatakan membeli miras itu di daerah Pandan. Bilang kalau harganya Rp35 ribu sebotol plastik itu," ujarnya.

Setelah terkuak fakta tersebut, terungkap pula penyebab para pelaku tega menganiaya rekannya hingga tewas. Hal itu dipicu korban yang tak mau mencetak (print) tugas sekolah.

"Memang sebelumnya beberapa kali kami mendapat informasi terkait keterlibatan dia (Alfa) dalam mengonsumsi miras di luar sekolah. Dan, itu sudah menjadi catatan kami sebelumnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Herlina menambahkan latar belakang Alfa dari keluarga dengan kedua orang tuanya telah berpisah. Bahkan menurut penuturan Alfa saat ditanya pihak sekolah, ia mengkonsumsi miras sejak duduk di bangku sekolah dasar. Menurut pengakuan Alfa, miras yang dibelinya didapatkan berdasarkan uang jajan dari orangtuanya sebesar Rp100 ribu.

"Sebenarnya nominal yang tentunya besar untuk anak yang masih duduk di tingkat SMP. Dia juga kadang tinggal sama neneknya, terkadang ke rumah ibunya dan tentu dengan nominal uang saku segitu terlalu banyak," tuturnya.

Dia menambahkan untuk pelaku Alfa juga memiliki latar belakang keluarga yang tak harmonis. Alfa sering melihat sang ibu dipukul ayahnya.

Alfa diduga juga merupakan korban kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Informasi ini didapat pihak sekolah dari tetangga pelaku.

"Soal kejadian yang dialaminya (KDRT) dia tidak mengaku. Sedangkan Revo yang sebelumnya disebut-sebut sebagai saudara MA ternyata tak ada hubungan keluarga, keduanya hanya menjalin pertemanan sudah cukup lama," katanya.

Untuk diketahui, dalam kasus ini, empat anak yang bersekolah di salah satu SMPN di Kota Batu atau teman satu sekolah R ditetapkan sebagai tersangka. Lalu, satu tersangka lain berinisial MI merupakan siswa salah satu SMPN di Pujon, Kabupaten Malang.

Saat ini kasus perundungan hingga menewaskan R masih ditangani pihak Polres Batu bersama dengan pihak terkait. Hal itu mengingat lima pelaku masih di bawah umur. 5 tersangka saat ini sudah ditahan di sel khusus Mapolres Batu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya