Bambang Susantono Buka Suara Usai Tak Lagi Jabat Kepala Otorita IKN

Mantan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono akhirnya buka suara usai dirinya mundur sebagai Kepala Otorita IKN. Ia menyebut bahwa dirinya akan tetap berusaha dengan maksimal untuk menyumbangkan tenaga, pemikirian hingga keahliannya demi terwujudnya IKN.

Menteri Hukum Sebut Tak Ada Target Waktu Kapan Prabowo Harus Teken Keppres Pindah ke IKN

"Meski saya tidak lagi berada dalam organisasi Otorita IKN, saya akan terus menyumbangkan tenaga, pemikiran dan keahlian kami demi terwujudnya IKN yang hijau (green), cerdas (smart), tangguh (resilient), inklusif dan berkelanjutan (sustainable)," ujar Bambang lewat unggahan di sosial media instagramnya, Selasa 4 Juni 2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.

Photo :
  • Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Basuki Ungkap Arahan Prabowo soal IKN: 2025 ASN Pindah, 2028 Penyelesaian Kantor DPR hingga MA

Kemudian, Bambang juga tidak lupa mengucapkan selamat bertugas untuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang ditunjuk sebagai Plt Kepala OIKN dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala OIKN.

Ia menegaskan bahwa pembangunan IKN ini memiliki konsep Negara Rimba Nusa (sustainable forest city). Jadi nantinya, pembangunan ini tidak hanya menhadi harapan negara Indonesia melainkan juga akan menjadi harapan dunia untuk model kota masa depan.

Debat Sengit dengan Pramono soal Balai Kota Pindah ke Jakut, Ridwan Kamil: IKN Itu Datang dari Imajinasi

Bambang menuturkan bahwa pembangunan IKN disebutkan masih perlu didukung secara maksimal.

"Karenanya konsistensi terhadap rencana tata ruang dan prinsip-prinsip ESG (environment, sosial and governance) akan terus dipantau oleh masyarakat Indonesia dan warga global," kata dia.

Ilustrasi - Wisatawan berkunjung ke lokasi Titik Nol Ibu Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Photo :
  • ANTARA/Bayu Pratama S

Bambang menjelaskan bahwa ada tiga platform penting untuk pembangunan IKN, diantaranya peta jalan perubahan iklim (locally determined contribution for climate change), rencana pembangunan keanekaragaman hayati (biodiversity positive plan), dan peta jalan untuk sustainable development goals.

"SDG harus menjadi panglima dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya