Saka Tatal Tak Terlibat karena Berada di Bengkel Saat Pembunuhan Vina, Menurut Sang Paman
- VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)
Bandung – Sadikun, paman dari Saka Tatal yang merupakan mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, menyebut keponakannya bukan pelaku. Dia mengatakan demikian karena saat insiden kejadian, dirinya dan Saka tengah berada di bengkel.
Menurut Sadikun, saat itu pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016, ia bersama Saka mulai sekitar pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selanjutnya, mereka pergi ke bengkel untuk perbaiki motor salah seorang teman dari Sadikun.
“Teman saya Irfan rusak motornya, mogok. Pagi mau ketemuan sama pacarnya. Akhirnya kita termasuk Saka pergi ke bengkel teman saya,” kata Sadikun dalam akun YouTube Kang Dedy Mulyadi alas KDM, dikutip pada Senin, 3 Juni 2024.
Lalu, saat perjalanan menuju bengkel, Sadikun melihat ada sejumlah polisi di flyover, lokasi Vina dan Eky ditemukan tewas. Sadikun kemudian memilih jalan lain lantaran mengira polisi saat itu sedang menggelar Razia.
“Kirain itu razia. Saya kan gak pakai helm waktu itu gak punya SIM juga takut ditilang, akhirnya muter,” katanya.
Lebih lanjut, Sadikun mengaku begitu sampai di bengkel, motor temannya langsung diperbaiki hingga bisa kembali hidup. Begitu selesai, ia dan Saka ppulang dan memilih jalan memutar kembali karena masih khawatir ditilang oleh polisi di flyover.
“Demi Allah, sumpah, saya bersama Saka pergi ke bengkel terus pulang ke rumah. Dia tidur, saya gak tidur sampai pagi,” ujar Sadikun.
Maka itu, dia terkejut karena beberapa hari kemudian, ada info bahwa Saka ditangkap polisi. Kata dia, dari info yang diterimanya, Saka saat itu dituduh terlibat pembunuhan.
Hal itu diketahui dari Aldy, adik dari terpidana Eka Sandi. Saat itu, Aldy sempat juga dibawa polisi namun dilepaskan kembali.
Lalu, menurut dia, dari keterangan Aldy, orang yang pertama mengaku adalah Sudirman. Dia menduga Sudirman mengaku karena terus disiksa polisi.
Pun, Sudirman dikenal mengalami keterbelakangan mental berbicara asal sehingga orang yang dia sebut turut ditangkap. “Aldy katanya digebukin juga. Tapi, tetap tidak mengaku akhirnya dilepaskan,” ujarnya.
Setelah kejadian, Sadikun sempat jalani pemeriksaan oleh kepolisian. Bahkan, ia pun pernah diminta menjadi saksi di pengadilan.
Dia menuturkan dari pengakuannya yang tertuang di berita acara pemeriksaan atau BAP, Sadikun bicara apa adanya.
“Saya katakan apa adanya kalau Saka memang bersama saya. Ikut persidangan tapi sidangnya tertutup dan malam. Tunggu dari pagi sampai malam kok gak disumpah-sumpah. Saya saksi di pengadilan tapi tidak didengarkan hakim. Kok begini sih,” tutur Sadikun.
Sementara, Kang Dedi Mulyadi berharap sejumlah orang yang muncul bersaksi bisa mempertanggungjawabkan ucapannya. Dengan demikian, bisa membuat kasus tersebut semakin terang. Kang Dedi yakin kebenaran sejati dari insiden yang membuat geger publik ini akan segera terungkap.