Bangun Kota Hutan, Badan Otorita IKN Gelar Konferensi Internasional
- VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)
Samarinda – Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar Konferensi Internasional ini mengangkat tema ‘Restoring Tropical Forest and Biocultural Diversity in Urban and Peri-Urban Areas,’ . gelaran ini guna mewujudkan komitmen Pemerintah membangun kota hutan di Nusantara.
Konferensi itu melahirkan forum ilmiah International Conference on Forest City (ICFC) yang akan dilaksanakan di Universitas Mulawarman, Samarinda pada pekan ini.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Safitri mengatakan konferensi ICFC akan menjadi ajang bagi para akademisi, peneliti, aktivis dan praktisi yang berasal dari 12 negara untuk saling memberikan pendapat dan masukan konstruktif mengenai konsep kota hutan, dengan metodologi yang dapat dipertanggung jawabkan.
"Komitmen membangunan kota hutan dan pemulihan keanekaragaman hayati dan bbudaya, adalah tanggungjawab bersama. Konsep kota hutan menarik banyak pihak untuk terlibat dalam dikursusnya," kata dia pada media briefing daring dengan moderator oleh Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw, dikutip Rabu 29 Mei 2024.
Dijelaskan dia, konferensi yang digelar secara hybrid itu akan membuka banyak kesempatan untuk semua pihak dalam.menyampaikan pandangan berdasar riset dan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Tercatat, ada 200 lebih peserta yang akan terlibat pada kegiatan itu.
"Kami berharap ada dialog yang konstruktif pada kegiatan itu karena pembangunan IKN adalam pembangunan yang bersifat inklusif," paparnya.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam Konferensi ini yakni Kunjungan lapangan ke IKN, Seminar, Kuliah Umum, dan Diskusi Panel.
Sehari sebelum dimulainya ICFC, para pembicara dan partisipan yang akan hadir secara langsung, diajak untuk mengunjungi Miniatur Hutan Hujan Tropis di Nusantara dan Bukit Bangkirai untuk melihat secara langsung kondisi hutan yang ada di Nusantara.
Di Miniatur Hutan Hujan Tropis, partisipan juga diajak untuk serentak menanam pohon dan melepas liarkan 30 burung yang merupakan spesies endemik Kalimantan.
“Tujuan mengajak para partisipan ke wilayah lindung yang ada di Nusantara adalah untuk memberikan gambaran yang nyata dan permasalahan dari hutan-hutan yang ada di IKN, sehingga nantinya diskusi yang diberikan akan berdasar pada observasi langsung,” imbuhnya.
Guru Besar Universitas Mulawarman, Profesor Esti Handayani Hardi menyebut antusiasme masyarakat dan akademisi dalam ICFC sangat besar mengingat topik yang dibawa sangat dekat dengan lingkungan masyarakat.
“Membangun Nusantara tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi peran aktif akademisi, lembaga pendidikan, bahkan masyarakat umum sangatlah penting sehingga nantinya akan banyak masukan dari beberapa elemen serta saling melengkapi aspek-aspek yang telah dan akan dikembangkan,” sebut Esti.
Rasa optimis diutarakan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Profesor Rudianto Amirta yang menyambut baik diadakannya ICFC mengingat kajian kehutanan menjadi fokus Universitas Mulawarman sejak lama.
“Fokus pada kajian kehutanan yang telah lama dikaji oleh Universitas Mulawarman selaras dengan konsep kota hutan yang diusung dalam pembangunan Nusantara. Selain itu dengan antusiasme yang tinggi pada ICFC yang merupakan seminar dengan skala internasional, diperkirakan akan terbit lebih dari 100 dokumen ilmiah yang membahas kota hutan di Nusantara, dan dunia,” kata Rudianto.
ICFC akan dilaksanakan pada 29 dan 30 Mei 2024 di Universitas Mulawarman Hub, Samarinda. Panelis dan pembicara yang diundang berjumlah 170 orang, yang berasal dari 12 negara dan mewakili institusi pendidikan, lembaga swadaya, perusahaan dan masyarakat umum.