Istri SYL Klaim Dimarahi Kalau Koleksi Tas Mewah: Mau Bikin Sayur Apa?
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Istri Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Ayun Sri Harahap mengatakan bahwa dirinya tidak boleh mengoleksi tas mewah oleh SYL. Ia menyebut SYL kerap marah ketika dirinya mengoleksi tas.
Istri SYL menyebutkan hal tersebut sekaligus membantah soal adanya tas mewah yang diberikan oleh SYL. Ia menyebutkan itu ketika dirinya menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi di Kementan RI dengan terdakwa SYL, Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.
Mulanya, pengacara hukum SYL Djamaludin Koedoeboen menanyakan soal beberaoa hal. Mulai dari kesukaan Ayun dalam melakukan perawatan kecantikan hingga pembelian durian musang king yang diminta oleh SYL.
"Ibu pernah beli skincare atau tidak?," tanya Koedoeboen di ruang sidang Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Rabu 29 Mei 2024.
"Tidak. Kalau merawat setahun sekali," kata Ayun Sri.
"Ibu suka makan duren atau tidak?," kata Koedoeboen.
"Satu dua biji suka. Tapi di dalam rumah tidak boleh ada bau durian anak-anak meminta. Jadi kalau ingin saya harus ke luar," jawab Ayun.
Ayun Sri juga menjelaskan bahwa dirinya mulai suka mengoleksi tas sejak tahun 2003. Hal itu dijawab ketika mendapat pertanyaan soal tas yang ditunjukan oleh jaksa KPK melalui sitaan barang dalam kasus korupsi di Kementan.
"Saya mulai suka 2003 dan koleksi saya 2003. Kalau lengkap suratnya saya jual kadang-kadang. Saya beli lagi tapi jarang sekali yang baru," kata Ayun.
Koedoeboen pun mencecar terkait pernah atau tidaknya SYL membelikan tas mewah untuk Ayun. Lantas, Ayun Sri justru memberikan jawaban menohok soal pembelian tas tersebut.
"Selama Pak Menteri menjabat pernah ibu membelikan atau dibelikan tas?," tanya Koedoeboen.
"Tidak, Pak Menteri itu suka marah. Tidak boleh lagi katanya 'mau bikin sayur apa?'," jawab Ayun seraya mendapat marah dari SYL.
"Sejak kapan ibu gak bawa-bawa tas lagi?," cecar pengacara SYL.
"Sejak 2015 ya. Saya kumpulkan sendiri sekali-kali saja bawa mobil satu kemudian ada instruksi ibu negara kita harus meningkatkan pemasaran UMKM. Jadi dilarang sama sekali ada barang luar atau bukan merk Indonesia. Oleh karena itu sudah lama itu saya simpan," beber Ayun.